Pontianak (Antara Kalbar) - Bank Negara Indonesia melakukan kerja sama dengan sejumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kalbar, untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan pola linkage.
"BNI melakukan kerja sama dengan BPR dalam penyaluran KUR, tentu dengan melihat kinerja BPR itu sendiri. Dengan adanya kerja sama ini, kita memberikan kemudahan BPR untuk ikut menyalurkan KUR selama kinerja BPR tersebut bagus," kata Pimpinan PT BNI Kalbar, IGN Arie Nugroho di Pontianak, Jumat.
Dijelaskan Arie, pihaknya juga memberikan kesempatan sebesar-sebesarnya bagi BPR untuk memberikan plafon kepada para nasabah, sesuai kemampuan mereka.
"Namun untuk KUR tentu harus tetap sama sesuai ketentuan pemerintah, tidak boleh di bawah atau di atas ketentuan pemerintah yaitu sembilan persen per tahun," katanya.
Sementara apa yang didapat BPR adalah selisih margin subsidi yang diberikan pemerintah ke BNI yang dibagi ke BPR dan asuransi, lanjutnya lagi.
Menurutnya, dalam penyaluran KUR itu juga dipastikan akan menguntungkan BPR, di mana mereka bisa menjaga debitor setia dan basis mereka. Artinya para Usaha Mikro yang sudah loyal tidak perlu pindah.
Saat ini paparnya, respon BPR di Kalbar sudah sangat luar biasa. Di mana dari 22 BPR yang tersebar di Kalbar sudah ada 11 BPR yang siap bekerja sama untuk menyalurkan KUR tersebut.
Kemudian dari 11 yang mengajukan tersebut juga sudah masuk kriteria di mana kinerjanya masih di bawah 5 persen.
Sementara untuk target penyaluran KUR 2016 dari BNI sebanyak Rp70 miliar. Dengan masuknya BPR, ia menargetkan Rp30 miliar.
"KUR yang di bawah Rp25 juta tanpa agunan ini kita optimistis target tercapai. Dari empat Cabang BNI di Kalbar dan ditambah nanti BPR, kita optimistis Rp100 miliar bisa tersalurkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"BNI melakukan kerja sama dengan BPR dalam penyaluran KUR, tentu dengan melihat kinerja BPR itu sendiri. Dengan adanya kerja sama ini, kita memberikan kemudahan BPR untuk ikut menyalurkan KUR selama kinerja BPR tersebut bagus," kata Pimpinan PT BNI Kalbar, IGN Arie Nugroho di Pontianak, Jumat.
Dijelaskan Arie, pihaknya juga memberikan kesempatan sebesar-sebesarnya bagi BPR untuk memberikan plafon kepada para nasabah, sesuai kemampuan mereka.
"Namun untuk KUR tentu harus tetap sama sesuai ketentuan pemerintah, tidak boleh di bawah atau di atas ketentuan pemerintah yaitu sembilan persen per tahun," katanya.
Sementara apa yang didapat BPR adalah selisih margin subsidi yang diberikan pemerintah ke BNI yang dibagi ke BPR dan asuransi, lanjutnya lagi.
Menurutnya, dalam penyaluran KUR itu juga dipastikan akan menguntungkan BPR, di mana mereka bisa menjaga debitor setia dan basis mereka. Artinya para Usaha Mikro yang sudah loyal tidak perlu pindah.
Saat ini paparnya, respon BPR di Kalbar sudah sangat luar biasa. Di mana dari 22 BPR yang tersebar di Kalbar sudah ada 11 BPR yang siap bekerja sama untuk menyalurkan KUR tersebut.
Kemudian dari 11 yang mengajukan tersebut juga sudah masuk kriteria di mana kinerjanya masih di bawah 5 persen.
Sementara untuk target penyaluran KUR 2016 dari BNI sebanyak Rp70 miliar. Dengan masuknya BPR, ia menargetkan Rp30 miliar.
"KUR yang di bawah Rp25 juta tanpa agunan ini kita optimistis target tercapai. Dari empat Cabang BNI di Kalbar dan ditambah nanti BPR, kita optimistis Rp100 miliar bisa tersalurkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016