Pontianak (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam menunjang kinerja Bank Kalbar agar tetap relevan dan kompetitif di tengah perkembangan zaman.
"Bank Kalbar harus adaptif terhadap kemajuan teknologi. Pemanfaatan TIK secara optimal akan mendorong efisiensi kerja dan memperluas akses layanan kepada masyarakat," kata Krisantus saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun ke-61 Bank Kalbar di Pontianak, Selasa.
Dia menyebut bahwa era digital menuntut setiap lembaga keuangan, termasuk Bank Kalbar, untuk terus berinovasi dalam pelayanan dan sistem operasional.
Dia menilai bahwa digitalisasi menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing Bank Kalbar di tengah persaingan industri perbankan yang semakin kompetitif.
Dia pun berharap bank kebanggaan daerah tersebut terus bertransformasi ke arah digital, baik dari sisi sistem pelayanan maupun penguatan infrastruktur teknologi.
"Dengan mengembangkan layanan berbasis digital, Bank Kalbar tidak hanya bisa menjangkau nasabah secara lebih luas, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas layanan dengan lebih cepat dan tepat," tuturnya.
Selain menyoroti aspek teknologi, Wagub juga mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) serta masyarakat Kalbar untuk mendukung Bank Kalbar sebagai lembaga keuangan milik daerah. Salah satunya dengan menjadi nasabah aktif sebagai bentuk komitmen terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
"Saya mendorong seluruh ASN untuk membuka rekening di Bank Kalbar. Ini langkah sederhana namun strategis untuk mendukung BUMD yang telah banyak berkontribusi terhadap pembangunan daerah," katanya.
Dalam kesempatan itu, Krisantus turut menggarisbawahi pentingnya suasana kerja yang sehat dan menyenangkan bagi seluruh pegawai Bank Kalbar agar dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja lembaga.
"Bekerjalah dengan hati yang tenang dan suasana yang nyaman, namun tetap profesional. Lingkungan kerja yang baik akan menghasilkan kinerja yang berkualitas," katanya.
Dia juga menyampaikan kebijakan strategis Pemerintah Provinsi Kalbar dalam mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Di antaranya adalah dengan mewajibkan seluruh perusahaan yang berinvestasi di Kalbar, termasuk sektor perkebunan dan pertambangan, untuk memiliki NPWP Kalbar, kantor perwakilan, serta rekening di Bank Kalbar.
"Kita ingin agar kehadiran investor benar-benar memberi kontribusi nyata terhadap PAD. Termasuk kendaraan operasional perusahaan juga harus dimutasi ke Kalbar," tuturnya.
Terkait penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR), Krisantus menekankan pentingnya transparansi dan pemanfaatan yang tepat sasaran untuk kepentingan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur.
Peringatan HUT ke-61 Bank Kalbar tahun ini mengusung tema "Satu Nama, Tumbuh Berkelanjutan", sebagai simbol komitmen Bank Kalbar dalam menciptakan pertumbuhan yang konsisten dari sisi keuangan, sosial, hingga lingkungan.
Bank Kalbar mencatatkan laba bersih sebesar Rp485,80 miliar pada tahun 2024, meningkat 6,66% dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba ini melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) dan lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan laba bersih Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia.
Dengan total aset Bank Kalbar tumbuh 5,97 persen, mencapai Rp26,51 triliun pada akhir tahun 2024.
Baca juga: Capaian dan komitmen Bank Kalbar di usia ke-61 tahun menuju pertumbuhan berkelanjutan
Baca juga: Wakil Gubernur: HUT Bank Kalbar momen perkuat digitalisasi dan bantu UMKM
Baca juga: Kinerja Bank Kalbar 2024 (Audited): Tetap tumbuh solid di tengah dinamika ekonomi nasional yang tak menentu