Pontianak, (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Singkawang terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk merealisasikan pembangunan bandara di kota itu termasuk dengan PLN setempat.

"Bandara Negara harus jadi, minimal progresnya sudah ada. Begitu masa kepemimpinan Awang Ishak habis, jadi tinggal dilanjutkan oleh kepemimpinan yang baru," kata Sekretaris Daerah Singkawang, Syech Bandar, Minggu.

Menurutnya, itu adalah Bandara Negara, bukan bandara Kalbar, Singkawang, maupun Bengkayang. Tapi bandara negara, yang letaknya di Singkawang.

Sekarang ini, katanya, sudah memasuki tahap pembebasan lahan. "Yang jelas, tahap demi tahap akan kita ekspos, supaya masyarakat tahu perkembangan pembangunan Bandara Negara ini," ujarnya.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan PLN terkait adanya tiang SUTT di lahan pembangunan Bandara Negara itu.

"Sebesar apapun permasalahannya, Insya Allah akan bisa teratasi. Yang penting satu misi, untuk memperkuat jaringan daerah seperti transportasi," jelasnya.

Bandar menyebutkan, untuk memindahkan semua tiang SUTT itu tentunya memerlukan biaya yang sangat besar, yakni Rp40 miliar lebih.

"Kalau kita ada duitnya gampang. Tinggal bayar, beres. Masalahnya, kita tidak punya uang sebanyak itu. Oleh sebab itulah akan kita bicarakan nanti, bagaimana solusinya. Dan ini sering kita bicarakan di dalam rapat lintas sektoral," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Singkawang, Sumastro mengatakan, jika pihaknya akan melakukan pembebasan lahan untuk persiapan bandar udara di Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan mulai tahun 2016 ini.

"Tahun ini, kami mulai melakukan pembebasan lahan Bandara di Pangmilang," katanya.

Di dalam pembebasan lahan tersebut, pihaknya akan melibatkan Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Negeri Singkawang.



(U.KR-RDO/T011)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016