Sanggau (Antara Kalbar) - SD Negeri 14 Beginjan, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, sejak dibangun puluhan tahun lalu, tetap saja minim sarana dan prasarana. Bahkan, untuk ruang kelas belajar di sekolah yang tak jauh dari Kota Tayan itupun harus dibagi dua, artinya dalam satu ruangan di bagi dua kelas.
    Sukarmin, salah seorang guru sekolah mengatakan, sejak dulu hanya terdiri dari tiga kelas belajar. Untuk itu, maka siswa digabungkan, hanya disekat dengan triplek yang sudah rusak di makan usia.
    Dipaparkan, sampai saat ini masih banyak persoalan di sekolah tersebut, bukan hanya bangunan saja yang mengalami kekurangan ruang kelas belajar. Namun, dalam proses belajar dan mengajar di sekolah itu, masih menggunakan peralatan manual seperti papan tulis.
    "Banyak kekurangan nya, lihat saja papan tulis yang lain sudah pakai spidol. Kita masih pakai kapur dan papan tulis begitu," terangnya.
    Menurut Sukarmin, bangku dan meja untuk siswa belajar mengalami kerusakan. Demikian pula dengan lantai bangunan yang masih dari papan, sekarang ini sudah lapuk dan dihiasi lubang menganga. "Pokoknya, hampir semuanya lah rusak, bangunan ini pun tidak ada deknya. Jadi kalau sudah mau siang itu, panas lah," jelasnya.
    Disamping itu, sekolah tersebut mengalami kekurangan tenaga pengajar yang hanya berjumlah 6 orang dengan tenaga PNS sebanyak 4 orang, satu orang menjelang pensiuan dan dua orang lainnya merupakan tenaga honorer.
    Atas kondisi itu, Sukarmin berharap ada perhatian pemerintah untuk melaksanakan penambahan bangunan ruas kelas baru. Selain itu, bangunan yang telah ada perlu dilaksanakan perbaikan.
    Even salah seorang siswa klas V di sekolah tersebut mengungkapkan, karena dalam ruangan harus diisi dua kelas, maka konsentrasi mereka dalam belajar sangat terganggu. "Sangat terganggu lah Om. Mana yang mau didengar, guru sana jelaskan ini, terus disini jelaskan lain," terangnya.
    Even juga berharap, pemerintah memperhatikan kondisi sekolah mereka. "Kami minta pemerintah memperbaiki lah sekolah ini," ujarnya polos.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016