Sungai Raya (Antara Kalbar) - Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa, Kemenko Maritim dan Sumberdaya, Agung Kuswandono menyatakan mendorong penggunaan converter-kit ciptaan Amin Ben-gas diterapkan skala nasional, agar semakin banyak nelayan mendapatkan keuntungan dari alat tersebut.
"Hari ini kita melihat langsung bagaimana penerapan alat ini pada sampan bermotor, yang juga ternyata bisa digunakan untuk mesin genset dan penggilingan. Bahkan dari pengakuan nelayan yang menggunakan alat ini, mereka bisa menghemat bahan bakar sampai 80 persen, sehingga ini akan kita dorong agar bisa digunakan pada skala nasional," kata Agung saat melakukan peninjauan penggunaan konverter kit Amin Ben-gas di kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kamis.
Agung yang ikut menggunakan sampan bermotor dengan menggunakan konverter kit tersebut mengaku bangga karena ada anak negeri yang bisa menciptakan alat praktis dan efisien tersebut.
"Saat menggunakan sampan motor tadi, akselerasi mesin sama sekali tidak berubah," katanya.
Sementara dari pengakuan masyarakat nelayan sendiri, lanjutnya, mereka bisa menggunakan satu tabung gas elpiji 3 kilogram untuk tiga hari melaut. Padahal, jika para nelayan menggunakan bensin, mereka memerlukan delapan liter per harinya, sehingga penggunaan alat ini benar-benar efisien dan bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan.
"Makanya, ini akan terus kita dorong dan sepulang dari sini, kita akan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait agar ini bisa digunakan secara nasional. Terlebih kita dapat informasi alat ini juga sudah dipesan oleh beberapa negara Asean, sehingga ini harus cepat diaplikasikan," katanya.
Saat ditanya mengenai adanya ketentuan pemerintah yang melarang penggunaan tabung gas elpiji untuk kepentingan lainnya selain untuk memasak skala rumah tangga, dirinya mengatakan akan mengkoordinasikan hal tersebut kepada kementerian terkait.
"Makanya setelah ini akan kita adakan pertemuan, agar ketentuan tersebut bisa disesuaikan, toh ini juga digunakan untuk kesejahteraan masyarakat kecil," katanya.
BI dukung
Sementara itu, Kepala Kantor perwakilan BI Kalbar, Dwi Suslamanto mengatakan, pihaknya siap memberikan program CSR kepada nelayan untuk pengadaan alat converter kit ciptaan Amin Ben-gas tersebut.
"Selama ini kita juga sudah menggelontorkan dana CSR pengadaan konversi minyak ke gas ini, namun menggunakan produk dari luar," katanya.
Setelah melihat sendiri penggunaan alat converter kit ciptaan Amin Ben-gas tersebut, ia menambahkan, ke depan akan menggunakan alat buatan putra daerah Kalbar tersebut.
Dwi menjelaskan, BI merasa memiliki andil dalam mensejahterakan nelayan, karena harga ikan juga menjadi salah satu penyebab inflasi di Kalbar.
Menurutnya, jika masyarakat nelayan bisa menekan biaya melaut dan bisa lebih hemat dengan menggunakan converter kit Amin Ben-gas tersebut, maka keuntungan nelayan akan semakin besar dan nelayan akan semakin sejahtera.
"Secara otomatis, harga ikan di pasaran juga akan bisa stabil dan lebih murah, karena margin keuntungan nelayan sudah besar. Hal ini nantinya akan berdampak pada penurunan angka inflasi," tuturnya.
Dia menambahkan, apa yang dilakukan oleh Amin tersebut merupakan suatu hal yang sangat membanggakan, karena bisa menciptakan suatu teknologi yang bisa mengefisiensikan penggunaan bahan bakar.
"Ini tentu menjadi suatu kebanggaan bagi Kalbar, karena ada masyarakatnya yang bisa memberikan pengaruh besar terhadap penghematan energi dan berdampak pada efisiensi pengeluaran masyarakat. Makanya ini tentu harus kita dukung," kata Dwi.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Hari ini kita melihat langsung bagaimana penerapan alat ini pada sampan bermotor, yang juga ternyata bisa digunakan untuk mesin genset dan penggilingan. Bahkan dari pengakuan nelayan yang menggunakan alat ini, mereka bisa menghemat bahan bakar sampai 80 persen, sehingga ini akan kita dorong agar bisa digunakan pada skala nasional," kata Agung saat melakukan peninjauan penggunaan konverter kit Amin Ben-gas di kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kamis.
Agung yang ikut menggunakan sampan bermotor dengan menggunakan konverter kit tersebut mengaku bangga karena ada anak negeri yang bisa menciptakan alat praktis dan efisien tersebut.
"Saat menggunakan sampan motor tadi, akselerasi mesin sama sekali tidak berubah," katanya.
Sementara dari pengakuan masyarakat nelayan sendiri, lanjutnya, mereka bisa menggunakan satu tabung gas elpiji 3 kilogram untuk tiga hari melaut. Padahal, jika para nelayan menggunakan bensin, mereka memerlukan delapan liter per harinya, sehingga penggunaan alat ini benar-benar efisien dan bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan.
"Makanya, ini akan terus kita dorong dan sepulang dari sini, kita akan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait agar ini bisa digunakan secara nasional. Terlebih kita dapat informasi alat ini juga sudah dipesan oleh beberapa negara Asean, sehingga ini harus cepat diaplikasikan," katanya.
Saat ditanya mengenai adanya ketentuan pemerintah yang melarang penggunaan tabung gas elpiji untuk kepentingan lainnya selain untuk memasak skala rumah tangga, dirinya mengatakan akan mengkoordinasikan hal tersebut kepada kementerian terkait.
"Makanya setelah ini akan kita adakan pertemuan, agar ketentuan tersebut bisa disesuaikan, toh ini juga digunakan untuk kesejahteraan masyarakat kecil," katanya.
BI dukung
Sementara itu, Kepala Kantor perwakilan BI Kalbar, Dwi Suslamanto mengatakan, pihaknya siap memberikan program CSR kepada nelayan untuk pengadaan alat converter kit ciptaan Amin Ben-gas tersebut.
"Selama ini kita juga sudah menggelontorkan dana CSR pengadaan konversi minyak ke gas ini, namun menggunakan produk dari luar," katanya.
Setelah melihat sendiri penggunaan alat converter kit ciptaan Amin Ben-gas tersebut, ia menambahkan, ke depan akan menggunakan alat buatan putra daerah Kalbar tersebut.
Dwi menjelaskan, BI merasa memiliki andil dalam mensejahterakan nelayan, karena harga ikan juga menjadi salah satu penyebab inflasi di Kalbar.
Menurutnya, jika masyarakat nelayan bisa menekan biaya melaut dan bisa lebih hemat dengan menggunakan converter kit Amin Ben-gas tersebut, maka keuntungan nelayan akan semakin besar dan nelayan akan semakin sejahtera.
"Secara otomatis, harga ikan di pasaran juga akan bisa stabil dan lebih murah, karena margin keuntungan nelayan sudah besar. Hal ini nantinya akan berdampak pada penurunan angka inflasi," tuturnya.
Dia menambahkan, apa yang dilakukan oleh Amin tersebut merupakan suatu hal yang sangat membanggakan, karena bisa menciptakan suatu teknologi yang bisa mengefisiensikan penggunaan bahan bakar.
"Ini tentu menjadi suatu kebanggaan bagi Kalbar, karena ada masyarakatnya yang bisa memberikan pengaruh besar terhadap penghematan energi dan berdampak pada efisiensi pengeluaran masyarakat. Makanya ini tentu harus kita dukung," kata Dwi.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016