Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Polres Melawi berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap pria paruh baya, Afa (56). Pelaku berinisial Jn (24), ditangkap di Kecamatan Menukung, pada Kamis sekitar pukul 17.00 WIB.

    Kapolres Melawi, AKBP Oki Waskito di temui di Mapolres Melawi, Jumat menerangkan penangkapan Jn berdasarkan investigasi jajarannya terhadap kasus ini.

    "Baru satu tersangka yang sudah kita tangkap. Hanya sekarang masih dikembangkan. Karena pengakuan tersangka ini berbelit-belit. Motif pembunuhannya masih karena perampokan untuk mendapatkan uang korban," ujar dia.

    Kapolres memaparkan, sang pelaku juga diketahui sempat berbelanja di kota Menukung seperti sejumlah sembako, bir dan arak. Pelaku kemudian diringkus saat akan kembali ke rumah orang tuanya di desa Tanjung Beringin.

   "Namun ditangkap oleh anggota di Entebu, desa Pelaik Keruap," katanya.

    Kasat Reskrim Polres Melawi, AKP Siswadi mengungkapkan Jn ditangkap karena dialah orang yang membonceng korban Afa ke jalan Sirtu dan kemudian menghabisinya di belakang rumah Ajin. Jn memang mengaku kenal dengan Afa dan alasannya membawa Afa ke Sirtu berdasarkan pengakuan Jn hanya untuk bisnis cincin batu akik.

    "Dari tangan tersangka, diamankan uang yang diduga sisa perampokan sebesar Rp 7.505.000 serta motor satria F yang diduga dibeli dari uang hasil perampokan," katanya.

    Kasat memaparkan pihaknya masih mencari pisau yang digunakan pelaku untuk membunuh korban. Pisau ini diketahui sudah dibuang pelaku di salah satu tempat di wilayah hulu Melawi. Pengembangan kasus, serta pengakuan tersangka juga terus dikejar.

    "Sekarang belum final karena pengungkapan kasus belum tuntas. Jumlah uang milik Afa yang dirampok juga belum diketahui. Dugaan kita ya sekitar puluhan juta," katanya.

    Terkait kasus ini, Kapolres, AKBP Oki Waskito mengatakan kejadian ini diharapkan bisa menjadi pelajaran masyarakat untuk menyimpan barang berharganya, dirumah atau di bank untuk uang. Menurutnya, kasus Afa terjadi dikarenakan munculnya niat dan adanya kesempatan.

    "Karena korban ini tidak percaya dengan tempat penyimpanan uang seperti bank atau koperasi. Dia kerja kuli panggul dan setiap dapat upah, selalu disimpan di kocek. Uang dibawa terus dan jumlahnya sampai puluhan juta. Ini yang menarik niat orang dan melihat adanya kesempatan juga," katanya.

    Terpisah, anggota DPRD Melawi, Taufik menyampaikan keperihatinan terhadap kasus tewasnya Afa, yang menjadi korban tindak kejahatan perampokan disertai pembunuhan. Pihaknya berharap, kepada pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus tersebut.
   
    Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Melawi mengungkapkan, jika  memang yang bersangkutan menjadi korban pembunuhan dan perampokan,  ia berharap pelaku dapat segera ditangkap dan diproses hukum setimpal.

    "Kita prihatin kasus ini terjadi di Melawi. Kita harap jika memang ini dipastikan pembunuhan, pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku dan dijerat sesuai hukum yang berlaku," ujarnya.

    Taufik pun mengimbau agar masyarakat dapat lebih mawas diri. Apalagi ditengah ekonomi sulit saat ini.  Wargapun diharapkan tidak menggunakan harta benda yang mencolok, sehingga memancing, perbuatan jahat. "Jadi harus lebih berhati-hati," pesannya.

Pewarta: Susila

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016