Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta Sail Selat Karimata 2016 yang digelar Agustus-Oktober 2016 harus memiliki nilai ekonomi.

"Sesuai arahan Presiden, karena ini acara pariwisata, maka harus ada 'economic value' (nilai ekonominya)," katanya dalam peluncuran Sail Selat Karimata 2016 di Jakarta, Rabu.

Arief menerangkan karena sasaran kegiatan acara adalah kalangan internasional, maka standar pendukung acara harus pula berstandar tinggi.

"Paling tidak berstandar nasional, dari acara kultural, kurator, desainer, penata musik, komposer dan koregrafer juga standar nasional," ujarnya.

Menurut mantan Dirut Telkom itu, dampak ekonomi dari kegiatan pelayaran yang masuk dalam kategori wisata bahari baru menyumbang 10 persen dari total devisa yang didapat negara dari pariwisata, yakni sekitar 1 miliar dolar AS.

Nilai tersebut masih sangat jauh jika dibandingkan dengan pendapatan Malaysia yang sudah mencapai 8 miliar dolar AS.

"Perbandingannya sudah 1:8, dan ini jadi tantangan kita. Kalau proyeksinya Indonesia dapat hingga 4 miliar dolar AS sampai 2019 nanti, kita tetap masih kalah jauh dari Malaysia. Maka saya minta agar tim bisa bergerak sesuai tujuan, yaitu 'economic value' dan upaya mensejahterakan," jelasnya.

Senada dengan Arief, Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan selain dampak ekonomi, kegiatan tersebut harus berdampak positif pada percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya di wilayah penyelenggaraan.

"Kami ingin sebelum dan sesudah 'event' ini daerah bisa menarik manfaat dari percepatan infrastruktur ya g terjadi," katanya.

Bupati Kayong Utara, Kalimantan Barat Hilmi Hamid optimistis bisa sukses menggelar acara puncak Sail Selat Karimata 2016 yang rencananya digelar 15 Oktober 2016.

Ia juga meyakini gelaran Sail Selat Karimata 2016 itu dapat memberikan dampak ekonomi dan pembangunan di wilayah pemekaran tersebut.

"Kalau secara ekonomi pun, rasanya dampaknya sudah mulai terasa. Karena menjelang peluncurannya saja, para pengrajin tikar di Kayong sudah berbondong-bondong. Midah-mudahan dampaknya bisa jauh lebih bermanfaat bagi Kayong Utara," jelasnya.

Sail Selat Karimata 2016 memasuki tahun ke delapan sejak digelar 2009. Rangkaian acara Sail Selat Karimata digelar di empat provinsi yakni Kalimantan Barat, Jambi, Bangka Belitung dan Kepulauan Riau dengan empat kegiatan utama.

Pertama, seminar nasional tentang kemaritiman di Jambi pada 25 Agustus 2016. Kedua, puncak acara di Kabupaten Kayong Utara, Kalbar pada 15 Oktober. Ketiga, Festival Belitung pada 22 Oktober 2016 dan keempat Festival Bahari Kepri pada 28 Oktober 2016.

(A062/Santoso)

Pewarta: Ade Irma Junida

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016