Pontianak (Antaranews Kalbar) - Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya melepas parade tatung yang berjumlah sebanyak 1.060 peserta di Festival Cap Go Meh Kota Singkawang, Selasa.
Parade tatung yang diawali dengan tari-tarian Rentak NKRI itu dihadiri Pangdam XII/Tpr, Kapolda Kalbar, Waka Polda Kalbar, Wali Kota Singkawang, Forkopimda, para pengusaha dan turis serta para undangan lainnya.
"Event Cap Go Meh di Kota Singkawang menjadi trending topic nasional. Bahkan sebelum saya datang ke Singkawang, event ini sempat menjadi trending topic nomor satu nasional," kata Arief.
Baca juga: Ribuan tatung Ikuti ritual tolak bala
Dia juga mengucapkan selamat kepada panitia, karena pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun ini kembali berhasil Rekor MURI atas pembuatan sepasang replika Singa Raksasa setinggi 8,88 meter.
"Dan selamat juga kepada event Cap Go Meh Singkawang karena telah menjadi Calender Of Event National. Usai acara, akan saya serahkan piagamnya kepada Wali Kota Singkawang," ujarnya.
Menurutnya, setiap event tentu memiliki dua nilai, sisi budaya dan komersil. Dari sisi budaya, Cap Go Meh Singkawang merupakan identitas budaya dan pemersatu masyarakat.
"Sedangkan untuk komersil, kita harapkan event seperti ini akan mensejahterakan masyarakat Singkawang," ungkapnya.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan, bahwa event Cap Go Meh merupakan event kebanggaan masyarakat Singkawang yang harus terus dipertahankan.
Baca juga: Ribuan tatung akan meriahkan Cap Go Meh Singkawang
"Dengan ramainya orang yang datang ke Singkawang tentunya menjadi peluang karena ini merupakan multiplier effect dari sektor pariwisata," katanya.
Kunjungan pada destinasi pariwisata, hotel, restoran, rumah makan dan pusat kuliner akan menjadi meningkat. "Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh paguyuban multi etnis yang ada di Kota Singkawang, budayawan, seniman yang turut berpartisipasi aktif dalam pagelaran seni budaya Festival Imlek dan Cap Go Meh," ujarnya.
Ini menunjukkan, bahwa kerukunan antaretnis yang sangat harmonis di Kota Singkawang. Hal ini, harus terus dijaga dan dipertahankan.
"Kota Singkawang yang multi etnis ini merupakan cerminan dari Indonesia yang plural, berbeda-beda tetapi tetap satu, itulah Bhinneka Tunggal Ika yang tertulis pada lambang Negara Indonesia Garuda Pancasila," ungkapnya.
Baca juga: Ratusan tatung Singkawang siap sukseskan CGM 2019
Sementara Ketua Umum Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Hengky Setiawan mengatakan, Festival Cap Go Meh merupakan puncak perayaan Tahun Baru Imlek 2570.
"Pawai tatung merupakan kebanggaan kita bersama karena telah menjadi ikon wisata budaya yang hanya bisa ditemukan di Festival Cap Go Meh Singkawang," katanya.
Dari kegiatan ini, panitia akhirnya mendapatkan Rekor MURI yaitu pembuatan replika sepasang Singa Raksasa setinggi 8,88 meter. "Sepasang replika singa raksasa ini dibuat oleh seniman lokal yakni para difabel tuna wicara," ujarnya.