Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Indonesia fokus menggenjot destinasi super prioritas untuk meningkatkan indeks daya saing kepariwisataan secara global yang pada 2021 indeksnya mencapai 32 atau naik dari posisi 44.
“Kami sudah melakukan langkah strategis untuk destinasi super prioritas jadi destinasi itu sudah menyiapkan diri,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Pantai Serangan, Denpasar, Sabtu.
Ia menargetkan indeks pariwisata Indonesia bisa naik yang rencananya diumumkan pada 2024 itu berada pada posisi ke-29 dari 117 negara yang diukur indeks kepariwisataannya.
Ada pun indeks tersebut diukur oleh Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) oleh Bank Dunia selama dua tahun sekali.
Pada indeks daya saing kepariwisata Indonesia 2021, lanjut dia, sudah melampaui negara tetangga di ASEAN yakni Malaysia, Vietnam, Thailand dan Filipina.
Ada pun destinasi super prioritas merupakan bagian dari program “10 Bali Baru” yang dicanangkan pemerintah.
Destinasi tersebut tidak hanya dapat menjadi daya tarik wisatawan, namun juga menumbuhkan ekosistem ekonomi kreatif yang melibatkan warga setempat.
Ada pun lima destinasi super prioritas itu yakni Danau Toba, Sumatera Utara, Candi Borobudur, Jawa Tengah, Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dan wisata bahari di Likupang, Sulawesi Utara.
Ada pun penilaian tersebut terdiri dari lima subindeks yang terdiri dari 17 pilar dan 112 indikator meliputi kebijakan pendukung pariwisata dan perjalanan, infrastruktur, sumber daya yang mendorong permintaan pariwisata dan pariwisata yang berkelanjutan.
Di sisi lain, ia pun optimistis target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia mampu tercapai sebanyak 14 juta orang pada 2024 atau naik dari 2023 mencapai 8,5 juta.
Ada pun perolehan kunjungan wisatawan asing itu paling banyak dikontribusikan oleh Bali yang pada 2023 mencapai 5,7 juta orang kunjungan turis asing.