Ketapang (Antara Kalbar) - Ratusan petani dari sejumlah desa di tiga kecamatan di Kabupaten Ketapang mengalami kerugian akibat gagal panen. Gagal panen terjadi diduga akibat curah hujan yang tinggi beberapa waktu lalu yang menyebabkan timbulnya penyakit blast yang disebabkan oleh jamur.

    Mantan PPL Pertanian Yudo saat ditemui di Desa Sukamaju, Kecamatan Muara Pawan mengaku kalau saat ini dirinya mengalami gagal panen lantaran padi yang telah siap panen mengalami hampa atau tidak berisi.

    "Padahal lahan padinya sudah mau panen tapi setelah dilihat padinya kosong dan tak berisi seperti diserang penyakit blast yang disebabkan oleh cendawan atau jamur," ujar Yudo.

    Lebih lanjut ia mengatakan, dari satu hektare sawah yang telah siap panen dirinya hanya mendapatkan sekitar lima karung padi atau setara dengan 400an kilogram. Padahal menurutnya jika dalam kondisi normal dan tidak diserang penyakit blast, dirinya dapat memperoleh 6 ton sekarang.

    "Tidak hanya saya yang mengalami gagal panen, ada juga petani lain di Sukamaju yang padinya juga kosong, selain itu beberapa kelompok tani lainnya juga mengakui mengalami gagal panen seperti di Desa Mulia Kerta, Pesaguan, Sungai Besar, Sepaduan, Pematang Naning dan banyak lagi daerah lainya," kata dia.

    Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sungai Pelang, Riyoda mengakui hal yang sama. Ia mengatakan kalau sekitar 30 orang petani di kelompok taninya mengalami gagal panen yang diduga akibat diserang serangga atau diserang penyakit blast.
   
    "Kalau untuk kelompok tani saya saja ada sekitar 30 hektare lahan yang gagal panen, hal ini sangat mengejutkan karena awalnya kondisi padi sangat bagus tapi memasuki kondisi hujan deras beberapa waktu lalu tiba-tiba saja padi yang siap panen tidak berisi dan menyebabkan kita gagal panen," ucapnya.

    Saat ini tidak hanya kelompok taninya yang mengalami hal serupa, dirinya juga mendengar kabar kalau para petani di Desa Sungai Besar dan Desa Pesaguan juga mengalami hal serupa yang menyebabkan mereka juga mengalami gagal panen.

    Untuk itu, ia berharap agar Pemerintah Daerah (Pemda) melalui dinas terkait agar dapat aktif dan melakukan pengecekan di lapangan serta melihat langsung kondisi padi yang mengalami gagal panen. Sekaligus dapat memberikan bantuan yang dapat mengurangi kerugian para petani yang mengalami gagal panen.

    "Tidak hanya bantuan yang diharapkan, para petani juga berharap agar pihak terkait dapat turun ke lapangan meneliti penyebab pasti gagal panennya para petani, sehingga dapat dicarikan solusi dan cara menanggulanginya agar kedepan hal serupa dapat di antisipasi dan petani tidak mengalami kerugian," imbuhnya.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016