Ketapang (Antara Kalbar) - Sejumlah desa di Kecamatan Hulu Sungai, Kabupaten Ketapang dilanda tanah longsor dan banjir bandang karena hujan deras yang terjadi pada Selasa (7/6) malam hingga Rabu (8/6) dinihari.
    Lokasi terparah di Desa Menyumbung sehingga akses jalan dan jembatan di tersebut rusak dan terputus diterjang tanah longsor dan banjir bandang.
    "Hujan deras mengakibatkan tanah longsor yang menimpa jalan dan jembatan di Desa Menyubung, kemudian selang beberapa jam kemudian banjir bandang menerjang juga yang mana airnya berasal dari pegunungan," ungkap Camat Hulu Sungai Dewanto saat dihubungi dari Ketapang, Kamis.
    Selain jalan, dua jembatan juga terputus serta beberapa ruas jalan rusak. Peristiwa itu juga membuat warga kehilangan alat transportasi berupa speed dan sampan.
    Lebih lanjut ia mengatakan, akibat tanah longsor dan banjir bandang dari pegunungan tersebut, pohon-pohon bertumbangan dan menutupi jalan serta membuat dua jembatan rusak dan tidak bisa dilalui warga.
    "Untuk rumah warga tidak ada masalah, saat ini yang jadi masalah jalan di Desa Menyumbung terputus mulai dari simpang kantor camat sampai ke Menyumbung sekitar ratusan meter, akibatnya akses jalan tidak dapat dilalui dan ekonomi masyarakat sekitarpun terganggu," kata dia.
    Saat ini pihaknya terus berupaya membersihkan jalan-jalan yang tertimpa longsor dan memperbaiki jembatan yang rusak dengan menggunakan beberapa alat berat dari perusahaan terdekat.
    Namun diakuinya pihaknya masih memikirkan solusi kedepan lantaran potensi kembali terjadi longsor masih ada.
    "Kedepan kita harus berpikir bagaimana kejadian ini tidak terulanag atau dapat di antisipasi karena kemungkinan kembali terjadi longsor sangat tinggi," ujar dia.
    Iapun berharap agar persoalan ini dapat segera teratasi, terutam akses jalan yang sampai saat ini masih tertutup. "Kita sudah lapor ke Bupati melalui BPBD Ketapang, bagi kita yang terpenting saat ini akses lalu lintas dapat terbuka," kata Dewanto.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016