Pontianak (Antara Kalbar) - Sebanyak 170 petugas fardhu kifayah se-Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menerima bantuan uang transportasi, yakni masing-masing sebesar Rp1,8 juta untuk satu tahun.
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di Pontianak, Senin, mengatakan, bantuan tersebut diberikan sebagai penghargaan dan pembinaan dari pemkot kepada petugas fardhu kifayah yang ada di Pontianak.
"Mereka telah memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya masyarakat anggota keluarganya telah meninggal dunia dalam memenuhi syariat Islam," katanya.
Ia meminta kepada petugas fardhu kifayah dalam melaksanakan tugasnya memandikan jenazah, ada hal-hal yang harus diperhatikan terutama bagaimana memperlakukan jenazah. Misalnya ketika memandikan jenazah perempuan, terkadang masih bisa dilihat oleh laki-laki dan sebaliknya jika yang dimandikan jenazah laki-laki juga jangan sampai terlihat oleh kaum perempuan.
Terkadang, menurut dia, ada juga yang membiarkan pihak keluarga almarhum atau almarhumah mencium kening atau pipi jenazah sehingga tetesan air mata jatuh mengenai wajah jenazah yang sudah dimandikan dan dikafani.
"Walaupun itu hal sepele tetapi dari segi adab juga perlu jadi perhatian. Itu yang diberikan pemahaman kepada mereka supaya dilaksanakan," ungkapnya.
Sutarmidji mengimbau kepada petugas fardhu kifayah supaya dalam memilih asisten atau orang yang membantunya dalam mengurus jenazah, agar memilih orang yang benar-benar bisa dipercaya untuk menjaga kerahasiaan dari jenazah yang dimandikan.
"Jangan sampai ada hal-hal yang tidak `pas` dari jenazah, kemudian diceritakan kepada orang lain sehingga lebih baiknya lagi cari dari kalangan keluarga saja," ujarnya.
Sementara itu, Sujarwati (57), seorang petugas fardhu kifayah yang menerima bantuan transportasi menyampaikan terima kasih kepada pemkot yang telah memberikan perhatian kepada dirinya dan petugas lainnya.
"Saya sangat terbantu dengan adanya bantuan dari pemkot ini, sebab dalam memandikan jenazah, kami tidak mengharap imbalan dari pihak keluarga mendiang," ujarnya.
(U.A057/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di Pontianak, Senin, mengatakan, bantuan tersebut diberikan sebagai penghargaan dan pembinaan dari pemkot kepada petugas fardhu kifayah yang ada di Pontianak.
"Mereka telah memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya masyarakat anggota keluarganya telah meninggal dunia dalam memenuhi syariat Islam," katanya.
Ia meminta kepada petugas fardhu kifayah dalam melaksanakan tugasnya memandikan jenazah, ada hal-hal yang harus diperhatikan terutama bagaimana memperlakukan jenazah. Misalnya ketika memandikan jenazah perempuan, terkadang masih bisa dilihat oleh laki-laki dan sebaliknya jika yang dimandikan jenazah laki-laki juga jangan sampai terlihat oleh kaum perempuan.
Terkadang, menurut dia, ada juga yang membiarkan pihak keluarga almarhum atau almarhumah mencium kening atau pipi jenazah sehingga tetesan air mata jatuh mengenai wajah jenazah yang sudah dimandikan dan dikafani.
"Walaupun itu hal sepele tetapi dari segi adab juga perlu jadi perhatian. Itu yang diberikan pemahaman kepada mereka supaya dilaksanakan," ungkapnya.
Sutarmidji mengimbau kepada petugas fardhu kifayah supaya dalam memilih asisten atau orang yang membantunya dalam mengurus jenazah, agar memilih orang yang benar-benar bisa dipercaya untuk menjaga kerahasiaan dari jenazah yang dimandikan.
"Jangan sampai ada hal-hal yang tidak `pas` dari jenazah, kemudian diceritakan kepada orang lain sehingga lebih baiknya lagi cari dari kalangan keluarga saja," ujarnya.
Sementara itu, Sujarwati (57), seorang petugas fardhu kifayah yang menerima bantuan transportasi menyampaikan terima kasih kepada pemkot yang telah memberikan perhatian kepada dirinya dan petugas lainnya.
"Saya sangat terbantu dengan adanya bantuan dari pemkot ini, sebab dalam memandikan jenazah, kami tidak mengharap imbalan dari pihak keluarga mendiang," ujarnya.
(U.A057/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016