Sungai Raya (Antara Kalbar) - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak memprediksikan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di beberapa daerah di Kalbar belakangan ini akan berakhir besok.
"Kemungkinan besar besok hujan lebat disertai angin kencang ini akan berakhir dan cauca akan kembali normal," kata Prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Giri Darmoko di Sungai Raya, Senin.
Dia menjelaskan, hujan lebat dan angin kencang yang terjadi hampir diseluruh Kalbar belakangan ini terjadi akibat adanya tekanan udara rendah di Laut China Selatan.
Tekanan rendah tersebut berpengaruh pada labilitas udara dan curah hujan. Tekanan rendah itu sendiri terbentuk salah satunya karena suhu muka laut China Selatan sekitar 29 derajat Celsius.
"Udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Tekanan rendah sendiri memicu pembentukan awan yang berpotensi mengakibatkan hujan dan berimbas sampai ke sini," tuturnya.
Tidak hanya hujan lebat yang terjadi, namun tekanan rendah tersebut juga mengakibatkan angin kencang dan gelombang tinggi seperti yang dirasakan masyarakat Kalbar beberapa hari terakhir.
Menurutnya, cuaca seperti itu akan berakhir pada besok hari, dimana sebagain besar wilayah Kalbar akan mengalami musim panas, meski sesekali masih terjadi hujan dengan intensitas ringan.
"Namun, selama bulan Juni ini, untuk wilayah Kalbar bagian Selatan seperti Ketapang, Kayong Utara dan Melawi kemungkinan curah hujan akan berkurang disana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Kemungkinan besar besok hujan lebat disertai angin kencang ini akan berakhir dan cauca akan kembali normal," kata Prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Giri Darmoko di Sungai Raya, Senin.
Dia menjelaskan, hujan lebat dan angin kencang yang terjadi hampir diseluruh Kalbar belakangan ini terjadi akibat adanya tekanan udara rendah di Laut China Selatan.
Tekanan rendah tersebut berpengaruh pada labilitas udara dan curah hujan. Tekanan rendah itu sendiri terbentuk salah satunya karena suhu muka laut China Selatan sekitar 29 derajat Celsius.
"Udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Tekanan rendah sendiri memicu pembentukan awan yang berpotensi mengakibatkan hujan dan berimbas sampai ke sini," tuturnya.
Tidak hanya hujan lebat yang terjadi, namun tekanan rendah tersebut juga mengakibatkan angin kencang dan gelombang tinggi seperti yang dirasakan masyarakat Kalbar beberapa hari terakhir.
Menurutnya, cuaca seperti itu akan berakhir pada besok hari, dimana sebagain besar wilayah Kalbar akan mengalami musim panas, meski sesekali masih terjadi hujan dengan intensitas ringan.
"Namun, selama bulan Juni ini, untuk wilayah Kalbar bagian Selatan seperti Ketapang, Kayong Utara dan Melawi kemungkinan curah hujan akan berkurang disana," katanya.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016