Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Bidang Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat Irwansyah mengatakan sebanyak 14.733 warga Sambas sudah terdaftar dalam program keluarga harapan (PKH).
Saat dihubungi di Sambas, Kamis, Irwansyah menjelaskan PKH merupakan pemberian bantuan tunai kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) dan anggota keluarga rumah tangga sasaran (RTS) yang disesuaikan kententuan.
"Program ini juga dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban RTSM dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan," tuturnya.
Ia mengatakan tujuannya PKH adalah meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi peserta PKH, meningkatkan taraf pendidikan peserta PKH, meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, anak di bawah lima tahun (balita) dan anak prasekolah anggota rumah tangga sangat miskin (RTSM) atau keluarga sangat Miskin (KSM).
"Kalau mau dirincikan berdasarakan komponen dari total penerima yang ada saat di mana penerima dari ibu hamil sebanyak 221 orang, balita 3.743 orang, anak prasekolah 232 orang, anak SD 7.588 orang, anak SMP 2.290 orang, anak SMA 659 orang," jelasnya.
Irwansyah berharap dengan ada PKH di Sambas bisa memberikan manfaat luas kepada peserta yakni adanya pengurangan penduduk miskin dan kelaparan, meningkatnya pendidikan, pengurangan angka kematian bayi dan balita, dan pengurangan kematian ibu melahirkan.
"Semoga PKH ini dapat mendorong masyarakat Sambas khususnya yang menerima lebih baik dan ke depan mandiri," kata dia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Saat dihubungi di Sambas, Kamis, Irwansyah menjelaskan PKH merupakan pemberian bantuan tunai kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) dan anggota keluarga rumah tangga sasaran (RTS) yang disesuaikan kententuan.
"Program ini juga dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban RTSM dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan," tuturnya.
Ia mengatakan tujuannya PKH adalah meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi peserta PKH, meningkatkan taraf pendidikan peserta PKH, meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, anak di bawah lima tahun (balita) dan anak prasekolah anggota rumah tangga sangat miskin (RTSM) atau keluarga sangat Miskin (KSM).
"Kalau mau dirincikan berdasarakan komponen dari total penerima yang ada saat di mana penerima dari ibu hamil sebanyak 221 orang, balita 3.743 orang, anak prasekolah 232 orang, anak SD 7.588 orang, anak SMP 2.290 orang, anak SMA 659 orang," jelasnya.
Irwansyah berharap dengan ada PKH di Sambas bisa memberikan manfaat luas kepada peserta yakni adanya pengurangan penduduk miskin dan kelaparan, meningkatnya pendidikan, pengurangan angka kematian bayi dan balita, dan pengurangan kematian ibu melahirkan.
"Semoga PKH ini dapat mendorong masyarakat Sambas khususnya yang menerima lebih baik dan ke depan mandiri," kata dia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016