Pontianak (Antara Kalbar) - Bupati Kubu Raya Kalimantan Barat, Rusman Ali meminta masyarakat kecamatan Kubu untuk menjaga berbagai situs sejarah yang ada di kecamatan itu, mengingat daerah tersebut memiliki nilai historis yang sangat penting dalam pembentukan kabupaten Kubu Raya.
"Peradaban kebudayaan dan adat istiadat serta situs-situs bersejarah di Kecamatan Kubu harus kita pertahankan dan dilestarikan. Saya harap masyarakat Kubu bisa menjaga apa yang telah diwariskan oleh generasi sebelum kita," kata Rusman Ali, saat melakukan kunjungan kerja di Kubu, Jumat.
Dia menuturkan, pemerintah Kubu Raya menyadari bahwa keberadaan Kubu bersama dengan tradisi dan adat istiadatnya tidak terlepas dari peristiwa masa lalu, dimana Kubu pernah menjadi bagian dari kerajaan di Kalimantan Barat yang kental dengan nuansa Islam.
Dimana pada 1764 Masehi, Sayyidis Syarif Idrus bin Abdurahman Al-Aydrus, pertama kali membuka perkampungan di pertigaan muara sungai dengan membangun benteng-benteng untuk menghalau para perompak pada saat itu. Dan kehadiran Sayyidis Syarif Idrus bin Abdurahman Al-Aydrus pada awalnya adalah dalam rangka syiar agama islam.
Perkampungan yang dibuka kemudian berkembang menjadi negeri yang kemudian diberi nama Kubu. Di Kubu ini beliau dinobatkan menjadi Raja Pertama pada tahun 1775 M dan bergelar Tuan Besar Raja Kubu.
"Jadi bapak/ibu sekalian dan para tokoh masyarakat di sini, kita harus menjaga semua situs, semua peninggalan bersejarah dan perkampungan bersejarah Kubu ini serta peradaban masyarakatnya juga harus tetap kita jaga dan pertahankan," katanya.
Dia mengharapkan agar apa yang ada di Kubu agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan arus teknologi seperti sekarang ini.
Dikatakan Rusman Ali bahwa cikal bakal nama Kabupaten Kubu Raya juga berasal dari latar belakang kerajaan yang pernah ada di Desa Kubu Kecamatan Kubu.
Untuk itu menurutnya harus tetap dilestarikan dan dijaga termasuk rencana pemugaran kraton Kubu harus didukung oleh masyarakat.
Rusman Ali juga meminta masyarakat Kubu untuk tetap menjaga syiar islam sebagaimana dahulu diperjuangkan oleh para pendahulu di Kecamatan Kubu.
"Saya rasa kita harus tetap menjaga peradaban dan menjaga sejarah panjang keraan Kubu, dengan tidak menutup diri pada perkembangan zaman dan perkembangan serta kemajuan teknologi," kata Rusman Ali.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Peradaban kebudayaan dan adat istiadat serta situs-situs bersejarah di Kecamatan Kubu harus kita pertahankan dan dilestarikan. Saya harap masyarakat Kubu bisa menjaga apa yang telah diwariskan oleh generasi sebelum kita," kata Rusman Ali, saat melakukan kunjungan kerja di Kubu, Jumat.
Dia menuturkan, pemerintah Kubu Raya menyadari bahwa keberadaan Kubu bersama dengan tradisi dan adat istiadatnya tidak terlepas dari peristiwa masa lalu, dimana Kubu pernah menjadi bagian dari kerajaan di Kalimantan Barat yang kental dengan nuansa Islam.
Dimana pada 1764 Masehi, Sayyidis Syarif Idrus bin Abdurahman Al-Aydrus, pertama kali membuka perkampungan di pertigaan muara sungai dengan membangun benteng-benteng untuk menghalau para perompak pada saat itu. Dan kehadiran Sayyidis Syarif Idrus bin Abdurahman Al-Aydrus pada awalnya adalah dalam rangka syiar agama islam.
Perkampungan yang dibuka kemudian berkembang menjadi negeri yang kemudian diberi nama Kubu. Di Kubu ini beliau dinobatkan menjadi Raja Pertama pada tahun 1775 M dan bergelar Tuan Besar Raja Kubu.
"Jadi bapak/ibu sekalian dan para tokoh masyarakat di sini, kita harus menjaga semua situs, semua peninggalan bersejarah dan perkampungan bersejarah Kubu ini serta peradaban masyarakatnya juga harus tetap kita jaga dan pertahankan," katanya.
Dia mengharapkan agar apa yang ada di Kubu agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan arus teknologi seperti sekarang ini.
Dikatakan Rusman Ali bahwa cikal bakal nama Kabupaten Kubu Raya juga berasal dari latar belakang kerajaan yang pernah ada di Desa Kubu Kecamatan Kubu.
Untuk itu menurutnya harus tetap dilestarikan dan dijaga termasuk rencana pemugaran kraton Kubu harus didukung oleh masyarakat.
Rusman Ali juga meminta masyarakat Kubu untuk tetap menjaga syiar islam sebagaimana dahulu diperjuangkan oleh para pendahulu di Kecamatan Kubu.
"Saya rasa kita harus tetap menjaga peradaban dan menjaga sejarah panjang keraan Kubu, dengan tidak menutup diri pada perkembangan zaman dan perkembangan serta kemajuan teknologi," kata Rusman Ali.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016