Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Barat Asep Ruswandi mendorong perbankan yang ada di Kalbar untuk menerapkan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (laku pandai).
"Di Kalbar masih banyak kecamatan yang belum ada layanan bank. Jadi, kami dorong bank yang ada untuk laku pandai," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Asep mengatakan bahwa dirinya tidak menampik jika dukungan infrastruktur di sejumlah tempat belum cukup memadai untuk program tersebut.
"Ada beberapa daerah yang infrastrukturnya, seperti untuk energi listrik dan jaring telekomunikasi, tidak ada. Jadi, ini memang agak sulit," tuturnya
Ia memandang perlu perbankan yang membuka laku pandai tetap memperhatikan "image" dari perbankan itu sendiri apakah sudah dikenal masyarakat setempat atau belum.
"Namun, untuk bank-bank tertentu yang memang memiliki banyak jaringan, kehadiran laku pandai sangat direspons positif. Tidak hanya dari perbankan, tetapi juga masyarakat sebagai nasabah," katanya.
Asep menegaskan bahwa laku pandai adalah salah satu cara bank untuk mencari dana murah dengan biaya yang rendah.
"Fisik bank tidak ada di situ. Akan tetapi, pelayanannya ada, tentu biaya akan lebih murah daripada bank harus membangun kantor di suatu daerah tertentu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Di Kalbar masih banyak kecamatan yang belum ada layanan bank. Jadi, kami dorong bank yang ada untuk laku pandai," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Asep mengatakan bahwa dirinya tidak menampik jika dukungan infrastruktur di sejumlah tempat belum cukup memadai untuk program tersebut.
"Ada beberapa daerah yang infrastrukturnya, seperti untuk energi listrik dan jaring telekomunikasi, tidak ada. Jadi, ini memang agak sulit," tuturnya
Ia memandang perlu perbankan yang membuka laku pandai tetap memperhatikan "image" dari perbankan itu sendiri apakah sudah dikenal masyarakat setempat atau belum.
"Namun, untuk bank-bank tertentu yang memang memiliki banyak jaringan, kehadiran laku pandai sangat direspons positif. Tidak hanya dari perbankan, tetapi juga masyarakat sebagai nasabah," katanya.
Asep menegaskan bahwa laku pandai adalah salah satu cara bank untuk mencari dana murah dengan biaya yang rendah.
"Fisik bank tidak ada di situ. Akan tetapi, pelayanannya ada, tentu biaya akan lebih murah daripada bank harus membangun kantor di suatu daerah tertentu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016