Sungai Raya (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menganggarkan Rp1,4 miliar untuk dana insentif petugas Fardhu Kifayah dan guru ngaji yang ada di kabupaten itu.
"Untuk tahun ini, ada 211 petugas fardu kifayah dan 256 guru ngaji yang mendapatkan insentif dari Pemkab Kubu Raya. Hal ini kita lakukan sebagai bentuk perhatian bagi para petugas Fardhu Kifayah dan guru ngaji yang ada di kabupaten ini," kata Rusman Ali di Sungai Raya, Jumat.
Anggaran itu akan dibayarkan dengan dua tahap yakni tahap pertama, masing-masing akan mendapatkan Rp250 ribu perorang perbulan dan akan dibayarkan untuk enam bulan pertama.
Jadi masing-masing guru ngaji akan menerima insentif Rp1,5 juta sebelum dipotong pajak lima persen.
Dana tersebut akan langsung dibagikan kepada lima kecamatan yaitu kecamatan Sungai Raya, Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, Sungai Kakap dan Kecamatan Rasau Raya.
Sedangkan untuk pemberian insentif bagi petugas fardhu kifayah dan guru ngaji yang berasal dari kecamatan Kubu, Terentang, Teluk Pakedai dan Batu Ampar diberikan setelah pelaksanaan Idul Fitri.
Menurutnya, anggaran tersebut masih belum sebanding dengan andil dan partisipasi yang besar bagi kemaslahatan di dalam masyarakat, dalam bentuk memberikan pelayanan fardhu kifayah maupun sebagai guru ngaji.
Terlebih, hal itu dinilai penting karena petugas fardhu kifayah dan guru ngaji menjalankan tugas mulia dan bernilai ibadah.
"Peran petugas fardu kifayah dan guru ngaji tidak bisa dianggap enteng, tapi justru peran bapak-ibu sangat penting dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Rusman Ali menjelaskan tidak banyak orang yang mau dan berani untuk menjadi petugas fardu kifayah, karena tugas itu berhadapan dengan persoalan orang yang sudah meninggal.
"Ada di antara kita yang barangkali merasa takut dalam penyelenggaraan kewajiban terhadap orang yang meninggal. Padahal ini menjadi kewajiban kita yang masih hidup untuk mengurus orang yang meninggal," ujarnya.
Rusman Ali menambahkan peran guru ngaji yang utama adalah melahirkan anak-anak dan generasi penerus Quran, generasi yang mampu membaca Alquran, calon-calon qari dan qariah andalan dan diharapkan dapat mengamalkan ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari.
"Peran bapak-ibu sebagai petugas fardu kifayah dan guru ngaji, yang dilandasi rasa ikhlas karena Allah SWT, insya Allah akan menjadi amal ibadah yang luar biasa di sisi Allah SWT. Untuk itulah, saya selaku bupati, tergugah ingin memberikan bantuan berupa insentif kepada bapak-ibu yang berperan sebagai petugas fardu kifayah dan guru ngaji," tuturnya.
Bupati mengatakan belum semua petugas fardu kifayah dan guru ngaji yang diberi insentif dan sifatnya bertahap.
"Walaupun ini masih bertahap, karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah, akan tetapi kebijakan ini akan menjadi komitmen saya selaku bupati, dan juga komitmen ketua DPRD Kubu Raya, yang sama-sama ingin memberikan kesejahteraan kepada masyarakat kabupaten ini," katanya.
(KR-RDO/A043)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Untuk tahun ini, ada 211 petugas fardu kifayah dan 256 guru ngaji yang mendapatkan insentif dari Pemkab Kubu Raya. Hal ini kita lakukan sebagai bentuk perhatian bagi para petugas Fardhu Kifayah dan guru ngaji yang ada di kabupaten ini," kata Rusman Ali di Sungai Raya, Jumat.
Anggaran itu akan dibayarkan dengan dua tahap yakni tahap pertama, masing-masing akan mendapatkan Rp250 ribu perorang perbulan dan akan dibayarkan untuk enam bulan pertama.
Jadi masing-masing guru ngaji akan menerima insentif Rp1,5 juta sebelum dipotong pajak lima persen.
Dana tersebut akan langsung dibagikan kepada lima kecamatan yaitu kecamatan Sungai Raya, Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, Sungai Kakap dan Kecamatan Rasau Raya.
Sedangkan untuk pemberian insentif bagi petugas fardhu kifayah dan guru ngaji yang berasal dari kecamatan Kubu, Terentang, Teluk Pakedai dan Batu Ampar diberikan setelah pelaksanaan Idul Fitri.
Menurutnya, anggaran tersebut masih belum sebanding dengan andil dan partisipasi yang besar bagi kemaslahatan di dalam masyarakat, dalam bentuk memberikan pelayanan fardhu kifayah maupun sebagai guru ngaji.
Terlebih, hal itu dinilai penting karena petugas fardhu kifayah dan guru ngaji menjalankan tugas mulia dan bernilai ibadah.
"Peran petugas fardu kifayah dan guru ngaji tidak bisa dianggap enteng, tapi justru peran bapak-ibu sangat penting dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Rusman Ali menjelaskan tidak banyak orang yang mau dan berani untuk menjadi petugas fardu kifayah, karena tugas itu berhadapan dengan persoalan orang yang sudah meninggal.
"Ada di antara kita yang barangkali merasa takut dalam penyelenggaraan kewajiban terhadap orang yang meninggal. Padahal ini menjadi kewajiban kita yang masih hidup untuk mengurus orang yang meninggal," ujarnya.
Rusman Ali menambahkan peran guru ngaji yang utama adalah melahirkan anak-anak dan generasi penerus Quran, generasi yang mampu membaca Alquran, calon-calon qari dan qariah andalan dan diharapkan dapat mengamalkan ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari.
"Peran bapak-ibu sebagai petugas fardu kifayah dan guru ngaji, yang dilandasi rasa ikhlas karena Allah SWT, insya Allah akan menjadi amal ibadah yang luar biasa di sisi Allah SWT. Untuk itulah, saya selaku bupati, tergugah ingin memberikan bantuan berupa insentif kepada bapak-ibu yang berperan sebagai petugas fardu kifayah dan guru ngaji," tuturnya.
Bupati mengatakan belum semua petugas fardu kifayah dan guru ngaji yang diberi insentif dan sifatnya bertahap.
"Walaupun ini masih bertahap, karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah, akan tetapi kebijakan ini akan menjadi komitmen saya selaku bupati, dan juga komitmen ketua DPRD Kubu Raya, yang sama-sama ingin memberikan kesejahteraan kepada masyarakat kabupaten ini," katanya.
(KR-RDO/A043)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016