Pontianak (Antara Kalbar) - Dandim 1202/Singkawang, Kalimantan Barat, Letkol Czi Darody Agus mengimbau masyarakat setempat jangan mudah terhasut untuk bertindak anarkistis dalam mereaksi peredaran kalender berlogo palu arit.
Meskipun unjuk rasa merupakan hak warga negara, tetapi jangan sampai terpancing berperilaku anarkistis yang berpotensi menimbulkan pergesekan SARA, juga antara rakyat dengan Polri dan TNI, kata Agus di Singkawang, Selasa.
Sebagai aparat teritorial, Kodim menjaga stabilitas wilayah negara, supaya jangan sampai ada gejolak masyarakat, ujarnya.
Maka dari itu, ia mengumpulkan yang akan berunjuk rasa untuk mendengarkan apa motif dan tujuan mereka bergerak ke jalan.
Tujuan pertemuan ini, kata Agus, supaya jangan ada masyarakat yang bergerak masing-masing sehingga dapat menimbulkan perbuatan anarkistis, meski unjuk rasa merupakan hak setiap orang untuk menyampaikan aspirasi.
"Jangan sampai unjuk rasa nanti bersinggungan dengan tugas-tugas institusi yang lain, seperti TNI dan Polri," katanya.
Selama aksi itu bertujuan untuk memeprtahankan NKRI, katanya, maka TNI akan ada di belakang rakyat, asalkan tidak ada muatan-muatan politis, SARA, dan lain sebagainya.
"Yang penting rakyat jangan salah jalan, yang tadinya kita sama-sama satu tujuan untuk menegakkan NKRI, malah nanti saling berseberangan," pesannya.
Perwakilan OKP Singkawang, Hermanus juga berpesan, kepada teman-teman yang akan melakukan unjuk rasa agar tetap mengacu kepada koridor hukum.
"Tetap tertib, jangan sampai ada teman-teman yang anarkistis," pesannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Meskipun unjuk rasa merupakan hak warga negara, tetapi jangan sampai terpancing berperilaku anarkistis yang berpotensi menimbulkan pergesekan SARA, juga antara rakyat dengan Polri dan TNI, kata Agus di Singkawang, Selasa.
Sebagai aparat teritorial, Kodim menjaga stabilitas wilayah negara, supaya jangan sampai ada gejolak masyarakat, ujarnya.
Maka dari itu, ia mengumpulkan yang akan berunjuk rasa untuk mendengarkan apa motif dan tujuan mereka bergerak ke jalan.
Tujuan pertemuan ini, kata Agus, supaya jangan ada masyarakat yang bergerak masing-masing sehingga dapat menimbulkan perbuatan anarkistis, meski unjuk rasa merupakan hak setiap orang untuk menyampaikan aspirasi.
"Jangan sampai unjuk rasa nanti bersinggungan dengan tugas-tugas institusi yang lain, seperti TNI dan Polri," katanya.
Selama aksi itu bertujuan untuk memeprtahankan NKRI, katanya, maka TNI akan ada di belakang rakyat, asalkan tidak ada muatan-muatan politis, SARA, dan lain sebagainya.
"Yang penting rakyat jangan salah jalan, yang tadinya kita sama-sama satu tujuan untuk menegakkan NKRI, malah nanti saling berseberangan," pesannya.
Perwakilan OKP Singkawang, Hermanus juga berpesan, kepada teman-teman yang akan melakukan unjuk rasa agar tetap mengacu kepada koridor hukum.
"Tetap tertib, jangan sampai ada teman-teman yang anarkistis," pesannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016