Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Disdik Melawi mempersiapkan lomba sekolah sehat yang akan digelar dalam waktu dekat. Empat sekolah dari TK hingga SMA akan mewakili Melawi dalam ajang tahunan tersebut.
"Ada empat sekolah yang akan menjadi wakil Melawi, yakni TK Pembina Nanga Pinoh, SD Negeri 6 Nanga Pinoh, SMP Negeri 2 Belimbing dan SMA Negeri 1 Belimbing," kata Kadis Pendidikan Melawi, Joko Wahyono, ditemui usai rapat persiapan lomba sekolah sehat di kantor bupati.
Joko menerangkan, dari empat sekolah ini, hanya SMP Negeri 2 Belimbing yang baru mengikuti ajang ini, sementara tiga sekolah lainnya sudah lima tahun beruntun menjadi peserta lomba sekolah sehat.
"Kita berupaya agar sekolah yang mengikuti lomba mendapat skor terbaik. Atau paling tidak bisa menambah skor yang belum diperoleh selama ini dan rangkingnya bisa ditingkatkan untuk rangking tingkat provinsi," katanya.
Terkait keberhasilan SMP Negeri 1 Belimbing menjadi juara lomba sekolah sehat dan mewakili Kalbar pada 2014 lalu, Joko mengatakan sekolah tersebut akan menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah yang mengikuti lomba sekolah sehat.
"Ya memang belum juga standar nasional, tapi bolehkan kita merujuk kesana. Dari segi kelengkapan sarana dan prasarana bagi sekolah yang mengikuti lomba," katanya.
Diakui Joko, Disdik sebenarnya selalu mendorong sekolah-sekolah di Melawi, termasuk yang berada di daerah untuk ikut berpartisipasi dalam lomba sekolah sehat. Hanya, adanya keterbatasan, baik sarana dan prasarana termasuk pembiayaan, sekolah lain banyak yang belum berminat untuk mengikuti.
"Karena untuk sarana dan prasarana lingkungan, banyak standar yang harus dipenuhi. Sebuah sekolah, ada jenjang tertentu untuk ikut dalam lomba sekolah sehat. Seperti halaman bermain, ada standarnya, dihitung dari jumlah siswanya. Misalnya satu siswa minimal setengah meter persegi. Kalau ada 200 siswa berarti minimal 100 meter persegi," terangnya.
Soal sarana inilah, lanjut Joko yang menjadi kekurangan berbagai sekolah yang menjadi peserta lomba sekolah sehat. Karena agar bisa terpilih, sekolah harus mampu memenuhi standar pelayanan minimal yang ditetapkan panitia. Termasuk persoalan sanitasi lingkungan sekolah seperti toilet yang harus dipenuhi dimana satu rombongan belajar minimal ada satu toilet.
"Kita sekarang berupaya dari TK Pembina atau SD 6 dan SMA 1 Belimbing ini harus ada peningkatan sampai ke puncak. Karena mereka sudah lima tahun ini mengikuti lomba sekolah sehat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Ada empat sekolah yang akan menjadi wakil Melawi, yakni TK Pembina Nanga Pinoh, SD Negeri 6 Nanga Pinoh, SMP Negeri 2 Belimbing dan SMA Negeri 1 Belimbing," kata Kadis Pendidikan Melawi, Joko Wahyono, ditemui usai rapat persiapan lomba sekolah sehat di kantor bupati.
Joko menerangkan, dari empat sekolah ini, hanya SMP Negeri 2 Belimbing yang baru mengikuti ajang ini, sementara tiga sekolah lainnya sudah lima tahun beruntun menjadi peserta lomba sekolah sehat.
"Kita berupaya agar sekolah yang mengikuti lomba mendapat skor terbaik. Atau paling tidak bisa menambah skor yang belum diperoleh selama ini dan rangkingnya bisa ditingkatkan untuk rangking tingkat provinsi," katanya.
Terkait keberhasilan SMP Negeri 1 Belimbing menjadi juara lomba sekolah sehat dan mewakili Kalbar pada 2014 lalu, Joko mengatakan sekolah tersebut akan menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah yang mengikuti lomba sekolah sehat.
"Ya memang belum juga standar nasional, tapi bolehkan kita merujuk kesana. Dari segi kelengkapan sarana dan prasarana bagi sekolah yang mengikuti lomba," katanya.
Diakui Joko, Disdik sebenarnya selalu mendorong sekolah-sekolah di Melawi, termasuk yang berada di daerah untuk ikut berpartisipasi dalam lomba sekolah sehat. Hanya, adanya keterbatasan, baik sarana dan prasarana termasuk pembiayaan, sekolah lain banyak yang belum berminat untuk mengikuti.
"Karena untuk sarana dan prasarana lingkungan, banyak standar yang harus dipenuhi. Sebuah sekolah, ada jenjang tertentu untuk ikut dalam lomba sekolah sehat. Seperti halaman bermain, ada standarnya, dihitung dari jumlah siswanya. Misalnya satu siswa minimal setengah meter persegi. Kalau ada 200 siswa berarti minimal 100 meter persegi," terangnya.
Soal sarana inilah, lanjut Joko yang menjadi kekurangan berbagai sekolah yang menjadi peserta lomba sekolah sehat. Karena agar bisa terpilih, sekolah harus mampu memenuhi standar pelayanan minimal yang ditetapkan panitia. Termasuk persoalan sanitasi lingkungan sekolah seperti toilet yang harus dipenuhi dimana satu rombongan belajar minimal ada satu toilet.
"Kita sekarang berupaya dari TK Pembina atau SD 6 dan SMA 1 Belimbing ini harus ada peningkatan sampai ke puncak. Karena mereka sudah lima tahun ini mengikuti lomba sekolah sehat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016