Pontianak (Antara Kalbar) - Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Guntur menilai Citrus Center yang berada di Tebas, Sambas merupakan aset yang terabaikan dan perlu menjadi perhatian dinas pertanian untuk difungsikan sebagaimana tujuannya berdiri.

"Sangat kita sayangkan aset yang telah menghabiskan miliaran rupiah saat ini terabaikan. Kondisinya memprihatinkan dan perlu digarap kembali untuk difungsikan atau dimanfaatkan," ujarnya di Pontianak, Selasa.

Guntur menilai terabaikannya aset tersebut lantaran saat ingin membangun tidak dilakukan perencanaan yang matang.

"Indikator perencanaan yang kurang matang yakni tidak ada memiliki kebun jeruk inti. Lahan yang dua hektar yang disediakan itu hanya cukup untuk bangunan dan alat produksi olahan jeruk," terangnya.

Seharusnya kata Dewan dari Dapil Sambas ini saat pendirian harus memiliki kebun inti bukan hanya mengandalkan kebun kemitraan masyarakat sebab jeruk yang dihasilkan masyarakat tidak standar dengan mesin produksi yang ada di Citrus Center tersebut.

"Kalau gunakan jeruk petani yang ada di sini tidak cocok sebab rasanya agak kurang pas. Mesin tersebut seharusnya menggunakan jeruk madu. Namun kalau kita mau memaksakan masyarakat untuk jeruk madu kan agak sulit sebab mereka sudah memiliki kebun jeruk," tuturnya.

Dengan kondisi yang ada hingga saat ini ia mendorong pihak terkait untuk memikirkan bagaimana Citrus Center tersebut dimanfaatkan dengan maksimal. Ia mencontohkan bagaimana harus dibuat kebun inti.

"Harus membuat kebun inti paling tidak 50 ha.Lahan dibebaskan dan tanam untuk memenuhi produksi pabrik yang ada," kata dia

Selain membuat kebun inti ia juga mendorong pemerintah untuk memikirkan tenaga honor sebanyak tujuh orang yang bekerja di sana sejak tahun 2005 untuk diangkat menjadi PNS.

Terkait keberadaan buah jeruk di Sambas yang sudah dikenal di Indonesia, Guntur meminta Dinas terkait untuk terus melakukan pembinaan terhadap petani bagaimana produksi dan pasar terus dimaksimalkan.

"Sekarang sudah MEA, pemerintah bisa membukakan pasar baru untuk petani di Sambas. Kalau selama ini masuk ke pasar lokal, sudah saatnya masuk juga untuk ke luar seperti Malaysia apalagi kita tetangga," kata dia.



(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016