Singkawang (Antara Kalbar) - Komisi Pemilihan Umum Kota Singkawang menggelar bimbingan teknis bagi 113 anggota panitia pemilihan kecamatan dan panitia pemungutan suara di Aula Hotel Sentosa, Selasa.
Kegiatan itu dihadiri oleh Ketua KPU Provinsi Kalbar, Umi Rifdiyawati yang berharap kepada anggota PPK dan PPS bisa memahami segala aturan yang sudah ditetapkan oleh KPU.
Begitu juga dengan hal-hal lain, bagaimana penyelenggara ini bisa memahami secara teknis pelaksanaan kegiatan yang harus mereka lakukan dalam menjalankan proses pemilihan di Kota Singkawang.
"Jadi penting bagi penyelenggara itu untuk memahami aturan, kemudian melaksanakan teknis kegiatan sesuai dengan ketentuan serta memahami tentang kode etik asas penyelenggara dan lain sebagainya," kata Umi.
Dia mengatakan, saat ini proses tahapan-tahapan Pilkada Singkawang sedang berlangsung. Pihaknya sebagai KPU yang lebih tinggi dari Singkawang, punya kewenangan untuk melakukan supervisi terhadap jajaran di bawahnya.
"Begitu juga dengan kami di provinsi, akan selalu disupervisi oleh tim KPU pusat secara berjenjang," katanya.
Menurut Umi, bagi penyelenggara Pemilu independensi harus dipahami secara utuh dan dilaksanakan dengan sepenuhnya.
Istilahnya, lanjut Umi, independensi itu adalah harga mati, dan tidak bisa di tawar lagi.
Oleh karena itu Bimtek yang digelar juga merupakan bagian penting bagi KPU untuk membangun pemahaman bersama. Karena PPK dan PPS adalah penyelenggara di tingkat yang lebih teknis.
"Jadi sangat penting bagi mereka untuk memahami nilai independensi bagi penyelenggara," tuturnya.
Umi menambahkan, pemilu merupakan pesta rakyat. Semakin banyak rakyat yang terlibat, maka pemilu akan semakin baik. Begitu juga semakin banyak orang yang terlibat sebagai penyelenggara, maka akan semakin baik pula pelaksanaan pemilu.
Sementara Ketua KPU Singkawang, Ramdan mengatakan, sesuai jumlah yang ada, bahwa untuk PPK berjumlah sebanyak 25 orang. Sedangkan untuk PPS jumlahnya sebanyak 78 orang.
"Alhamdulillah, dari 113 anggota PPK dan PPS yang kita undang, hanya dua orang saja yang tidak bisa hadir pada Bimtek ini. Hal itu dikarenakan ada yang berhalangan lantaran ada keluarganya yang meninggal dan yang satunya mengalami sakit," kata Ramdan.
Artinya, kata Ramdan, Bimtek yang disampaikan secara teknis ini bisa dipahami secara menyeluruh.
Menurut dia Bimtek untuk PPK dan PPS tidak hanya sampai disini, namun tetap berlanjut secara kontinyu.
"Dan besok pun kita akan mengundang khusus ketua PPK dan PPS di KPU. Tentunya kegiatan yang akan kita sampaikan akan lebih teknis lagi khususnya dalam menghadapi proses administrasi verifikasi faktual bakal calon perseorangan," jelasnya.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Kegiatan itu dihadiri oleh Ketua KPU Provinsi Kalbar, Umi Rifdiyawati yang berharap kepada anggota PPK dan PPS bisa memahami segala aturan yang sudah ditetapkan oleh KPU.
Begitu juga dengan hal-hal lain, bagaimana penyelenggara ini bisa memahami secara teknis pelaksanaan kegiatan yang harus mereka lakukan dalam menjalankan proses pemilihan di Kota Singkawang.
"Jadi penting bagi penyelenggara itu untuk memahami aturan, kemudian melaksanakan teknis kegiatan sesuai dengan ketentuan serta memahami tentang kode etik asas penyelenggara dan lain sebagainya," kata Umi.
Dia mengatakan, saat ini proses tahapan-tahapan Pilkada Singkawang sedang berlangsung. Pihaknya sebagai KPU yang lebih tinggi dari Singkawang, punya kewenangan untuk melakukan supervisi terhadap jajaran di bawahnya.
"Begitu juga dengan kami di provinsi, akan selalu disupervisi oleh tim KPU pusat secara berjenjang," katanya.
Menurut Umi, bagi penyelenggara Pemilu independensi harus dipahami secara utuh dan dilaksanakan dengan sepenuhnya.
Istilahnya, lanjut Umi, independensi itu adalah harga mati, dan tidak bisa di tawar lagi.
Oleh karena itu Bimtek yang digelar juga merupakan bagian penting bagi KPU untuk membangun pemahaman bersama. Karena PPK dan PPS adalah penyelenggara di tingkat yang lebih teknis.
"Jadi sangat penting bagi mereka untuk memahami nilai independensi bagi penyelenggara," tuturnya.
Umi menambahkan, pemilu merupakan pesta rakyat. Semakin banyak rakyat yang terlibat, maka pemilu akan semakin baik. Begitu juga semakin banyak orang yang terlibat sebagai penyelenggara, maka akan semakin baik pula pelaksanaan pemilu.
Sementara Ketua KPU Singkawang, Ramdan mengatakan, sesuai jumlah yang ada, bahwa untuk PPK berjumlah sebanyak 25 orang. Sedangkan untuk PPS jumlahnya sebanyak 78 orang.
"Alhamdulillah, dari 113 anggota PPK dan PPS yang kita undang, hanya dua orang saja yang tidak bisa hadir pada Bimtek ini. Hal itu dikarenakan ada yang berhalangan lantaran ada keluarganya yang meninggal dan yang satunya mengalami sakit," kata Ramdan.
Artinya, kata Ramdan, Bimtek yang disampaikan secara teknis ini bisa dipahami secara menyeluruh.
Menurut dia Bimtek untuk PPK dan PPS tidak hanya sampai disini, namun tetap berlanjut secara kontinyu.
"Dan besok pun kita akan mengundang khusus ketua PPK dan PPS di KPU. Tentunya kegiatan yang akan kita sampaikan akan lebih teknis lagi khususnya dalam menghadapi proses administrasi verifikasi faktual bakal calon perseorangan," jelasnya.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016