Sambas (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sambas Hairiah menilai wacana yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tentang full day school tidak cocok diterapkan di Sambas

"Bagi kita di Sambas belum cocok wacana tersebut," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Sabtu.

Hairiah menjelaskan untuk menerapkan full day school, masih banyak hal yang harus dibenahi di Sambas baru bisa program tersebut dilaksanakan.

"Ada beberapa faktor yang membuat ini tidak relevan dan harus lebih dulu dibenahi baru mungkin bisa dijalankan program ini. Kita harus lebih dulu meningkatkan infrastruktur, fasilitas sekolah dan ketersediaan tenaga pengajar juga harus diperhatikan," katanya.

Hairiah menambahkan selain infrastruktur juga harus dipertimbangkan adalah jarak tempuh siswa ke sekolah sebab di Sambas di beberapa daerah letak geografis sangat jauh antara rumah siswa dan sekolah.

Respon penolakan terhadap wacana tersebut datang dari kalangan masyarakat satu di antaranya adalah Toho.

"Kalau ada kebijakan seperti itu maka kasihan dengan anak- anak. Jarak ia sekolah saja bisa memakan waktu 30 menit. Kalau pulang terlalu sore kasihan. Tidak ada waktu istirahat anak," kata dia.





(U.KR-DDI/O001)

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016