Putussibau (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Harisson mengungkapkan sudah ada dua orang meninggal akibat

gigitan anjing rabies di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2015 terdapat 187 orang tergigit anjing satu di antaranya meninggal dunia, kemudian pada tahun 2016 juga terjadi kasus rabies yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

"Sejak tahun 2015 hingga 2016 sudah ada dua warga Kapuas Hulu yang meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies, yaitu di Kecamatan

Bunut Hulu dan Kecamatan Suhaid," ungkap Harisson saat Rapat Koordinasi penanggulangan rabies yang dihadiri seluruh Forkompinda di wilayah Kapuas Hulu, Selasa.

Dijelaskan Harisson, yang menjadi kendala saat ini, Kapuas Hulu sudah kehabisan vaksin untuk manusia, sebelumnya memang Kapuas Hulu

memiliki 870 vaksin. Namun saat ini vaksin tersebut sudah habis, baru akan ada 20 vaksin beberapa bulan kemudian. Karena memang persoalan

vaksin merupakan persoalan nasional bahkan internasional menipisnya stok vaksin.

"Jika ada pasien yang tertular rabies saat ini selain melakukan pertolongan medis sementara, yang bisa kita lakukan hanya berdoa,

kalaupun kita merujuk pasien tersebut belum tentu daerah lain memiliki vaksin," jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Peternakan Kapuas Hulu, Abdurrasyid mengungkapkan di daerah tersebut terdapat 1.170 ekor

anjing, sebanyak 18.086 ekor kucing, monyet atau kera sebanyak 345 ekor. Jadi total hewan peliharaan yang berpotensi rabies sebanyak 30.211 ekor.

Sedangkan untuk vaksin hewan tersedia 5.000 vaksin, sehingga Kapuas Hulu masih kekurangan 5.000 vaksin lagi.

Dikatakan Abdurrasyid langkah yang akan dilakukan sesuai hasil rapat koordinasi dan permintaan Bupati Kapuas Hulu, akan didirikan

posko rabies terutama di empat kecamatan yaitu Kecamatan Bunut Hulu, Kalis, Mentebah dan Boyan Tanjung.

Selain itu, pihaknya akan berkirim surat kembali hingga ke desa terkait Perdes untuk pemusnahan anjing liar atau dikandangkan, kemudian akan melakukan vaksinasi kepada hewan peliharaan masyarakat.

"Kendala kami selama ini memang yang berkaitan dengan dana operasional, namun kami akan berupaya dan meminta dukungan semua pihak agar bersama-sama mengatasi persoalan rabies," tegas Abdurasyid.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Kapuas Hulu, Mukhsin mendorong pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan rabies.

Menurutnya sangat perlu adanya kesadaran masyarakat. "Kita sangat mendukung upaya yang dilakukan pemerintah daerah, namun hal tersebut juga tidak terlepas dari kesadaran masyarakat," kata Mukhsin.  

(KR-TFT/N005)

Pewarta: Timotius

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016