Tangerang (Antara Kalbar) - Pabrikan otomotif Jepang, Mitsubishi
Motors Corporation (MMC), akhirnya mengungkapkan mobil konsep atas
produk teranyar yang tengah mereka siapkan untuk bermain di segmen Low
MPV. Mobil tersebut diberi nama XM Concept, "X" mewakili crossover dan
"M" mewakili MPV, maka jadilah.
MMC
mengungkapkannya lewat keikutsertaan distributor resmi mereka di
Indonesia, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), dalam pembukaan
ajang pameran Gaikindo di ICE BSD City, Tangerang, 11 Agustus 2016.
Mobil
itu, yang Mitsubishi lebih suka menyebutnya sebagai Small MPV ketimbang
Low MPV, adalah wujud dari tradisi merek berlogo bintang tiga sudut itu
dalam kemumpunian memproduksi mobil-mobil SUV dalam bentuk MPV.
"Berbekal
tradisi kuat kami di segmen SUV, kami berusaha menghadirkan mobil untuk
segmen terpopuler di Indonesia, Small MPV. Kami menyebutnya small
crossover MPV," kata Wakil Presiden Ekesekutif Operasi Mancanegara MMC,
Kozo Shiraji.
Dibalut dengan warna kuning cerah
kehijauan, warna khas yang juga disematkan Mitsubishi kepada
konsep-konsep mobil penumpang mereka seperti Concept AR SUV dan
eX-Concept yang masing-masing didebutkan lewat ajang Tokyo Motors Show
2013 dan 2015, XM Concept memiliki rancangan eksterior berupa
garis-garis bodi tegas yang berupaya menhadirkan kesan sporty dan cukup
radikal.
Moncongnya mengadopsi desain Dynamic
Shield, yang digadang-gadang sebagai identitas baru merek Mitsubishi,
dengan bemper depan menyatu dari sudut kanan hingga kiri menyatu dengan
grille hitam yang secara keseluruhan membentuk siluet huruf X dengan
logo bintang tiga sudut khas Mitsubishi di tengah-tengahnya.
Sementara tampak sampingnya tim desain MMC menyematkan fender mencolok dengan garis tegas yang berusaha menampilkan kekokohan dan karakter sporty khas SUV.
Bagian
interior mobil konsep tersebut tak banyak diungkap kecuali menyebutkan
rancangan MPV berkapasitas tujuh penumpang dengan tiga baris kursi itu
akan dialokasikan secara optimal untuk memberi ruang luas untuk
kenyamanan duduk serta pengaturan bangku variatif.
Satu hal lain yang disinggung adalah penempatan dashboard horisontal
untuk memberi kesan kental MPV ditambah konsol tengah yang tinggi dan
lebar juga penggunaan kontras warna hitam dan putih disertai akses perak
untuk menimbulkan kesan mewah.
Untuk urusan
mesin, Presiden Direktur KTB Hisashi Ishimaki mengatakan versi produksi
massal dari XM Concept akan mengusung mesin berkapasitas 1.500 cc.
Indonesia-minded
Senior
Executive Officer Corporate General Manager Design Office MMC,
Tsunehiro Kunimoto, mengatakan ia dan timnya mengembangkan XM Concept
dengan memperhatikan penuh karakteristik kendaraan yang cocok untuk
Indonesia, baik dari segi pasar maupun desain kelengkapan fitur di bodi
mobil.
XM Concept dibekali ground clearance yang tinggi, jauh lebih tinggi dari mobil-mobil Low MPV yang telah beredar di pasaran Indonesia.
Selain ground clearance, desain mobil konsep tersebut juga disemati under guard alias
elemen pelindung untuk meminimalisir dampak dari kondisi permukaan
jalan yang cenderung bergelombang dan tak merata di Indonesia.
"Ground clearance yang tinggi dan perlindungan under guard di sisi bawah kendaraan secara menyeluruh dari semua sisi untuk kebutuhan berkendara di jalanan bergelombang," kata Kunimoto.
Suspensi yang baik juga disematkan kepada XM Concept, demi memastikan kenyamanan berkendara di semua kondisi jalan.
Meski
hal-hal yang ditonjolkan seolah semua berasal dari elemen berbau SUV,
XM Concept tentu saja tak melupakan syarat sebagai MPV yang menarik
yakni dari segi kelapangan kabin untuk kenyamanan kapasitas maksimal
tujuh penumpang.
Kapasitas yang besar, nyatanya masih menjadi madu yang paling menarik para pencari mobil di Indonesia.
Ubah citra
Guna
memuluskan langkah mereka secara serius memasuki segmen dengan pangsa
terbesar dari pasar otomotif di Indonesia KTB bahkan berupaya melakukan
perubahan citra perusahaan mereka di Tanah Air, yang selama ini jauh
lebih lekat dengan produk-produk kendaraan niaga.
Hal
itu diwujudkan dalam penggunaan slogan baru, Brand New Day, yang
disebut sebagai semangat baru untuk membangun citra kendaraan penumpang
yang kuat dan positif. Slogan baru itu diluncurkan di sela-sela pameran
Gaikindo, 15 Agustus 2016.
"Sejak pertama kali
masuk Indonesia pada 1970 silam, kami dikenal sebagai perusahaan yang
menopang bisnis dan industri dengan kendaraan-kendaraan niaga yang
andal. Brand New Day merepresentasikan semangat KTB agar menjadi pilihan
utama bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari," kata
Ishimaki.
Bersamaan dengan perubahan slogan
itu, KTB bahkan menetapkan target ambisius untuk meningkatkan pangsa
pasar mereka di segmen kendaraan penumpang sebesar tiga kali lipat.
"Saat
ini kami masih berada di bawah empat persen, tetapi targetnya menaikkan
pangsa pasar itu sebesar tiga kali lipat dari sekarang," kata Operating
General Manager Divisi Pemasaran dan Penjualan MMC KTB, Irwan Kuncoro.
Guna
mewujudkan hal tersebut dengan semangat Brand New Day secara selaras
dibangun di atas tiga aspek yakni Brand New Product, Brand New Services
dan Brand New People.
XM Concept yang menjadi
pijakan lanjutan menuju kehadiran Small MPV mereka mewakili aspek Brand
New Product. Sementara Brand New Service dihadirkan melalui layanan
purnajual terbaru yang kini meliputi gratis biaya jasa perawatan hingga
50.000 km atau empat tahun per 1 Agustus 2016, layanan call center
terpadu baru di nomor 0804-1-300-300 serta rencana pengembangan jaringan
penjualan khusus kendaraan penumpang Mitsubishi yang dibidik menjadi
140 titik dalam 1-2 tahun mendatang.
Sedangkan
aspek Brand New People dihadirkan untuk meningkatkan ikatan Mitsubishi
dengan masyarakat Indonesia, di antaranya melalui jalinan kerja sama
dengan Kidzania dan penunjukan selebgram Vanesha Prescilla sebagai duta
merek.
Tantangan dan peluang
Data
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan
dalam satu dasawarsa terakhir segmen Low MPV memiliki kontribusi tak
pernah kurang dari 21 persen terhadap total pasar otomotif domestik di
Indonesia.
Angka kontribusi tertinggi segmen
Low MPV terhadap pasar otomotif nasional adalah 33 persen pada 2009
lalu, sedangkan pada 2015 lalu pangsanya berada di angka 25 persen
dengan volume 254.639 unit.
Ceruk besar
tersebut tentu saja menjadi pasar yang sangat menggiurkan bagi
Mitsubishi, meski bukan berarti langkah mereka akan mulus tanpa
tantangan.
Per data penjualan 2015 setidaknya
ada empat pemain yang memiliki pangsa pasar dua digit di segmen tersebut
yakni Toyota Avanza dengan 51 persen, Honda Mobilio (17 persen),
Daihatsu Xenia (12 persen) dan Suzuki Ertiga (12 persen).
Menantang
dominasi duet Avanza-Xenia bukan perkara mudah, namun juga bukan hal
yang mustahil. Ertiga yang diperkenalkan Suzuki tahun 2012 pada
penjualan tahun keduanya sukses melejit dan terjual 63.318 unit hanya
terpaut tipis dari penjualan Xenia sebanyak 64.611 unit sepanjang 2013.
Setahun
berselang, setelah diperkenalkan pada 2013 Mobilio berhasil menggeser
posisi Xenia dari urutan kedua penjualan Low MPV tahun 2014 dengan laku
sebanyak 79.288 unit.
Lantas, apa modal versi
produksi massal Mitsubishi XM Concept untuk bisa menempatkan diri
sebagai pemain serius di segmen Low MPV?
Pereli
nasional sekaligus duta merek Mitsubishi, Rifat Sungkar, secara yakin
menyatakan ada sejumlah keunggulan yang membuat Mitsubishi XM Concept
menonjol dan bisa menjadi pesaing serius segmen Low MPV, termasuk di
antaranya faktor kebaruan, ground clearance tinggi dan suspensi.
"Pertama ini benar-benar sebuah mobil yang konsepnya betul-betul baru," kata Rifat saat ditemui di sela-sela pameran Gaikindo.
Rifat juga memberi catatan bahwa desain moncong Dynamic Shield membuat XM bakal menjadi head-turning car alias mobil yang memaksa orang menengok jika melintas karena keunikan desainnya.
Namun keunikan desain bukan semata-mata alasan tanpa spesifikasi fungsional yang mumpuni, sehingga Rifat menyebutkan ground clearance yang menjadi salah satu ciri khas mobil-mobil Mitsubishi bakal menjadi salah satu senjata memikat masyarakat Indonesia.
Kemudian suspensi yang mumpuni juga diyakini bakal menjadi faktor keunggulan lain XM untuk mengarungi pasar Low MPV.
"Banyak
mobil small MPV mengandalkan kapasitas tujuh penumpangnya, tetapi
ketika diisi kapasitas maksimal dan menemui polisi tidur rasanya tidak
karuan. Kalau ini dengan dukungan suspensi mumpuni Mitsubishi, saya
yakin small crossover MPV Mitsubishi bakal belajar dari
'kakak-kakaknya'," kata Rifat.
Rifat juga urun
saran agar XM Concept bisa menjadi pemain serius segmen Low MPV, yakni
pengaturan kursi penumpang baris kedua harus fleksibel atau setidaknya
berkonfigurasi tempat duduk 60:40.
"Kursi baris kedua di pasar ini konfigurasi tempat duduk sangat penting," pungkas Rifat.
Pihak
KTB maupun MMC belum memberikan pernyataan tentang seberapa mirip XM
Concept akan diterjemahkan dalam versi produksi massalnya nanti.
Yang
jelas, jika Mitsubishi serius ingin memasuki pasar Low MPV tanpa
main-main sebaiknya versi produksi massal nanti tidak jauh-jauh dari
versi konsepnya, sebab jika berbeda jauh bukan tidak mungkin perhatian
yang sudah diperoleh setelah XM Concept diungkap hanya berhenti di tahap
tersebut sebelum menguap dan membiarkan small crossover MPV tak lagi dilirik pasar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016