Sambas (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sambas, Musanif mengatakan Kabupaten Sambas saat ini sudah ditetapkan sebagai wilayah terancam rabies anjing karena berbatasan langsung dengan daerah tertular.

"Ada empat kecamatan yang rawan karena berbatasan dengan daerah lain. Untuk desa yang ada di kecamatan tersebut kita sedang mendata populasi anjingnya," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Senin.

Musanif menjelaskan dengan masuknya Sambas daerah yang terancam rabies, maka sangat penting adanya Vaksin Antirabies (Var) untuk manusia. Namun Var untuk manusia hingga saat ini menurutnya sangat terbatas padahal vaksin tersebut sangat diperlukan untuk pencegahan jika ada kasus gigitan.

Disebutkannya VAR terdiri ada dua jenis yakni yang diberikan kepada hewan penyebar rabies agar tak tertular dari binatang lain serta untuk orang yang tergigit serta bagi petugas kesehatan yang akan melakukan pemberian vaksin kepada hewan-hewan tersebut.

"Var untuk hewan, di Provinsi tersedia. Kita di kabupaten tinggal mengajukan permintaan nanti bisa dipenuhi," katanya.

Sementara menunggu Var untuk manusia ada di Sambas yang sedang diupayakan pemerintah pusat maupun provinsi pihaknya lagi gencarkan upaya sosialisasi untuk pencegahan.

"Jadi kita menghimabu juga masyarakat untuk waspada terhadap anjing gila yang bisa menyebarkan virus rabies. Semua harus bersama mencegah itu," kata dia. 

(KR-DDI/R021)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016