Pontianak (Antara Kalbar) - Rektor Universitas Tanjungpura, Thamrin Usman DEA mengatakan, untuk maju semua pihak harus melihat negara yang sudah maju dengan mengambil dari hal-hal yang baik termasuk bahasa dari negara maju tersebut.

"Untuk maju tentu saja kita perlu melihat mereka (negara luar) yang sudah maju, tetapi tidak total meniru mereka hanya mengambil hal-hal yang baik saja," kata Thamrin Usman saat membuka acara International Cultural Festival di UPT Bahasa Untan, di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan, untuk menciptakan kemajuan bagi Untan serta masyarakat Kalbar pada umumnya, pihaknya telah membuat fasilitas belajar pengembangan budaya dan bahasa asing, seperti BCLC, American Corner, Kedai Prancis, PTE A, Mandarin Corner, dan tak lama lagi akan ada Japan Corner.

"Hal tersebut merupakan kebanggaan bagi Untan dan masyarakat Kalbar, karena tidak semua perguruan tinggi negeri di Indonesia, yang punya fasilitas itu. Sehingga bisa digunakan oleh para mahasiswa, dosen, termasuk karyawan, agar mereka bisa jalan-jalan ke dunia, dan membuka matanya untuk melihat dunia," ungkapnya.

Thamrin menambahkan, dengan diselenggarakannya International Cultural Festival di pusat-pusat bahasa kebudayaan asing yang ada di Untan ini menjadi suatu titik transit. "Sehingga kita bisa melihat, kenapa mereka bisa maju, dan kapan kita bisa maju atau sejajar dengan mereka," katanya.

Menurut dia, akan ada dosen dari Untan yang menjadi dosen tamu di Universitas di Prancis, Dr Gusti Hardianyah yang kini sebagai Dekan Fakultas Kehutanan yang akan memberikan materi mengenai daerah tropis pada kaum akademik di universitas tersebut.

Dalam kesempatan itu, Rektor Untan juga memberikan apresiasi kepada UPT Bahasa Untan atas terselenggaranya acara International Cultural Festival tersebut.

Ia berharap agenda seperti ini bisa dilaksanakan rutin setiap tahun. "Kami memberikan kesempatan kepada masyarakat umum, pihak kampus untuk bersama-sama meningkatkan pengetahuan kemampuan berbahasa asing kita," katanya.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016