Ketapang (Antara Kalbar) - Harga sayuran di Ketapang dalam beberapa waktu terakhir turun drastis sehingga dikeluhkan para petani.
Turunnya harga terutama disebabkan melimpahnya produksi sayur seperti sawi oleh petani di Kelurahan Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan.
"Bahkan saat ini harga sawi ini terbilang sangat turun, jika sebelumnya harga sawi hanya Rp13.000 per kilonya, kini turun menjadi Rp8 ribu," ucap Lori salah satu petani sayur di Sungai Cina Ketapang.
Menurut dia, banyak warga yang mulai menanam sayur di lahan baik menyewa tanah ataupun sistim bagi hasil.
Lori menjelaskan saat ini kendala tanaman sayur mayur hanya faktor cuaca. Saat musim panas harga sayur lumayan bagus tapi saat memasuki musim penghujan petani mulai kerepotan menanam sayur.
Hasil produksi tanaman sawi di kebun menurun drastis, akibatnya membuat pasokan ke pasaran juga berkurang.
Dampak musim penghujan terhadap tanaman sawi ini bukan hanya membuat mati saja, namun juga membuat sayur menjadi kecil.
Bahkan panen akan lebih lama dibanding pada musim kemarau. Jika dalam satu kali panen pada saat musim hujan mencapai 20 hari, maka pada musim kemarau hanya 14 hari saja sayuran sudah bisa diproduksi.
Petani juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah supaya hal tersebut dapat diatasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Turunnya harga terutama disebabkan melimpahnya produksi sayur seperti sawi oleh petani di Kelurahan Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan.
"Bahkan saat ini harga sawi ini terbilang sangat turun, jika sebelumnya harga sawi hanya Rp13.000 per kilonya, kini turun menjadi Rp8 ribu," ucap Lori salah satu petani sayur di Sungai Cina Ketapang.
Menurut dia, banyak warga yang mulai menanam sayur di lahan baik menyewa tanah ataupun sistim bagi hasil.
Lori menjelaskan saat ini kendala tanaman sayur mayur hanya faktor cuaca. Saat musim panas harga sayur lumayan bagus tapi saat memasuki musim penghujan petani mulai kerepotan menanam sayur.
Hasil produksi tanaman sawi di kebun menurun drastis, akibatnya membuat pasokan ke pasaran juga berkurang.
Dampak musim penghujan terhadap tanaman sawi ini bukan hanya membuat mati saja, namun juga membuat sayur menjadi kecil.
Bahkan panen akan lebih lama dibanding pada musim kemarau. Jika dalam satu kali panen pada saat musim hujan mencapai 20 hari, maka pada musim kemarau hanya 14 hari saja sayuran sudah bisa diproduksi.
Petani juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah supaya hal tersebut dapat diatasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016