Pontianak  (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak meluncurkan database warga miskin berbasis website guna mengentaskan kemiskinan di kota tersebut.

"Peluncuran aplikasi database penduduk miskin itu adalah media center informasi penduduk miskin yang dapat digunakan sebagai salah satu alat pengambil kebijakan perencanaan pembangunan, dan penyusunan program penanggulangan kemiskinan," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan database itu bisa diakses melalui alamat website http://pontianakkota.kemiskinan.id. Aplikasi berbasis website tersebut menyediakan data-data warga miskin "by name by address" berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK).

"Masing-masing penduduk miskin dikategorikan berdasarkan tingkat kemiskinannya," ungkapnya.

Sutarmidji meminta data-data tersebut lebih diperluas. Dalam database, tercantum daftar kepala keluarga (KK) beserta anggota keluarga, kemudian data itu diminta untuk dilengkapi dengan data usia, data pendidikan terakhir, pendidikan yang sedang digeluti, bahkan bila perlu postur tubuh anggota keluarga mencakup tinggi badan dan sebagainya.

"Supaya ketika ingin merekrut mereka untuk disalurkan ke suatu bidang pekerjaan itu lebih gampang," ujarnya.

Oleh sebab itu, data-data yang disediakan dalam database harus disajikan secara terperinci, data itu juga dilakukan update per enam bulan, sehingga siapapun bisa mengakses data warga miskin melalui website.

"Misalnya ada donatur yang ingin membantu 10 KK warga miskin, dia tinggal membuka website itu, dia yang pilih mau warga yang mana dan lokasi di mana. Kategori sangat miskin, atau miskin semua ada di situ," katanya.

Menurut dia, Bappeda harusnya menyusun program bagaimana mengentaskan kemiskinan, karena meskipun database dibuat, kalau programnya tidak selaras, tidak akan mampu mengentaskan kemiskinan. Hal itu disebabkan program-program itu tidak pernah dikoordinasikan oleh Bappeda. Sebelumnya, dirinya sudah mencetuskan supaya Satpol PP memberikan pelatihan satpam bagi anak-anak muda yang berasal dari keluarga miskin.

Dengan catatan, mereka lulusan SMA sederajat dan memiliki postur tubuh yang ideal untuk didik sebagai tenaga pengamanan atau satpam.

"Berikan mereka pelatihan satpam, kemudian mereka bisa saja disalurkan ke minimarket-minimarket seperti Indomaret atau Alfamart," katanya.

Kemudian, misalnya butuh tenaga petugas kebersihan, tukang sapu atau petugas pemungut sampah di suatu kawasan, cari data penduduk miskin di sekitar wilayah itu untuk direkrut sebagai petugas kebersihan.

"Program-program seperti itu tindakan konkrit untuk mengentaskan kemiskinan dengan memberikan mereka suatu keahlian untuk mendapat pekerjaan sehingga mereka memiliki penghasilan," ujarnya.

Sutarmidji meminta lurah-lurah untuk membuat database penduduk miskin berdasarkan ranking, mulai dari yang paling miskin hingga ke bawah per-RT.


(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016