Singkawang (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pendidikan Singkawang, HM Nadjib mengatakan, bantuan untuk rehab sekolah tahun ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

"Tahun ini hanya 1/3 dari tahun sebelumnya," kata Nadjib, di Pontianak, Kamis.

Menurutnya, bantuan itupun hanya difokuskan untuk Sekolah Dasar (SD). Sementara bantuan dari APBD Perubahan tahun 2016, Nadjib mengungkapkan, jika bantuan itu lebih diutamakan pada pembinaan seperti diklat dan pelatihan.

"Jadi bukan berbentuk fisik," tuturnya. Bagi sekolah-sekolah yang belum mendapatkan bantuan rehab, Nadjib berharap, untuk bersabar.

Karena, lanjut Nadjib, sesuai dengan janji Walikota Singkawang akan memprioritaskan APBD Singkawang ke pendidikan.

Salah satunya, sebut Nadjib, Walikota Singkawang akan melaksanakan MoU dengan STKIP, dengan merekrut sebanyak 40 mahasiswa yang sudah memasuki semester akhir untuk magang di tahun ini.

"Magangnya selama setahun di sekolah-sekolah," pungkasnya.

Insya Allah, katanya, tahun depan MoU ini akan terus berlanjut. Menurut Nadjib, upaya ini juga guna menutupi kekurangan jumlah tenaga pendidik khususnya di Singkawang, sebanyak 300 orang yang dimulai dari TK, SD, SMP, SMA dan SMK. "Tapi yang paling banyak itu tenaga pendidik di SD," tuturnya.

Kemudian, lanjut Nadjib, disela-sela magang berjalan, Pemkot Singkawang juga akan merekrut guru-guru honor (Outsourcing/kontrak) pertahun.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Karyadi mengatakan, ada sebanyak 15 Sekolah Dasar (SD) yang mendapat bantuan dari swakelola (DAK 2016).

Bantuan itu, katanya, tidak hanya difokuskan kepada rehab sekolah, tapi juga pembangunan WC dan penambahan ruang kelas dan guru.

"Tapi ini hanya untuk SD. Sedangkan untuk SMP dan SMA belum mendapatkan bantuan dari DAK," tuturnya.

(U.KR-RDO/J003)

Pewarta: Rudi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016