Pontianak (Antara Kalbar) - Prakirawan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Supadio Pontianak, Giri Darmoko mengimbau masyarakat Kalimantan Barat untuk mewaspadai efek La Nina yang berpotensi banjir di beberapa daerah dengan curah hujan tinggi.

"Saat ini Kalbar sedang mendapatkan efek La Nina, di mana beberapa daerah yang ada akan mendapatkan," kata Giri di Pontianak, Selasa.

Namun belum bisa memastikan sejauh mana kekuatan efek La Nina yang terjadi pada tahun ini, apa dalam kondisi normal atau kuat.

Dia menjelaskan, meningkatnya curah hujan pada akhir-akhir ini diakibatkan suhu muka laut di sekitar Samudra Hindia cenderung lebih hangat.

Hal ini menjadikan air laut yang menguap lebih besar. Sehingga intensitas hujan akan semakin besar pula.

La Nina merupakan kebalikan dari El Nino, La Nina membuat musim penghujan jauh lebih lama daripada musim kemarau. Sedangkan El Nino menyebabkan musim kemarau panjang dan sangat kering, sebagaimana yang terjadi pada kemarau 2015 yang lalu pada beberapa daerah di Indonesia.

Untuk kondisi cuaca beberapa daerah di Kalbar saat ini memang dalam kondisi berawan dimana hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di Kalimantan Barat bagian Utara seperti Kabupaten Memepawah, Landak dan kota Singkawang.

"Ada juga beberapa daerah yang mendapatkan curah hujan yang tinggi diantaranya adalah di kabupaten Landak, Kayong Utara dan Kapuas Hulu. Tiga daerah ini berpotensi banjir sehingga memang harus waspada," tuturnya.

Untuk kecepatan angin, Giri menambahkan, umumnya angin berhembus dari Selatan hingga Barat Daya, dimana dari pantauannya angin tersebut berhembus tidak terlalu kencang.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016