Pontianak (Antara Kalbar) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah Kalimantan Barat bersama Bank Kalimantan Barat melakukan sosialisasi inkluisi keuangan pada ratusan masyarakat dan pelaku usaha di Kecamatan Batu Ampar.

"Sesuai dengan tujuannya, program Inklusi Keuangan ini dilakukan agar masyarakat lebih terbuka dalam mengakses segala bentuk produk dan layanan industri jasa keuangan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Kepala OJK perwakilan Kalimantan Barat, Asep Ruswandi, Kamis.

Saat menggelar sosialisasi Inklusi Keuangan bersama Bank Kalbar dan Pemkab Kubu Raya di Kecamatan Batu Ampar, ia menjelaskan, program itu digelar dalam rangka menindaklanjuti Perpres No. 82 tahun 2016 tentang SNKI (Strategi Nasional Keuangan Inklusif).

Terkait hal tersebut, tingkat inklusi keuangan yang baru mencapai 36% persen dari target pemerintah sebesar 75 persen perlu dimaksimalkan.

"OJK serta industri keuangan dan Pemerintah Daerah bersinergi untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui peningkatan inklusi keuangan masyarakat," tuturnya.

Terkait hal itu, Industri Jasa Keuangan didorong untuk dapat menjadi mitra peningkatan ekonomi masyarakat melalui penyaluran ke sektor-sektor produktif sesuai potensi daerah dan program unggulan pemerintah daerah.

Ditempat yang sama, Dirut Utama Bank Kalbar, Samsir Ismail mengatakan sesuai dengan perpres Nomo 2 tahun 2016 tentang strategi nasional tentang keuangan inklusif, OJK melaksanakan bulan Inklusi Keuangan yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

Terkait hal itu, kami dari Bank Kalbar jelas mendukung hal itu dengan mengenalkan produk-produk perbankan kepada masyarakat, khususnya untuk masyarakat daerah terpencil dan perbatasan negara.

Hal ini kita lakukan agar masyarakat semakin kenal dengan bank dan bisa menjadi nasabah kita, maupun perbankan lainnya.

Dengan semakin banyak masyarakat menyimpan uangnya di Bank, lanjut Samsir, maka semakin banyak uang yang bisa diputarkan oleh bank. Dengan demikian, secara otomatis, pergerakan ekonomi akan semakin cepat dan berjung pada percepatan pembangunan.

"Untuk itu, kita akan selalu memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat, agar bisa menyimpan uangnya di bank," tuturnya.

Samsir menambahkan, pihaknya bersama Bank Indonesia juga menggencarkan pengenalan uang rupiah kepada masyarakat yang ada di perbatasan. Hal itu dilakukan agar masyarakat Indonesia yang ada di perbatasan tidak menggunakan mata uang lain, selain rupiah.

Sementara itu, Camat Batu Ampar, Supriady mengatakan kehadiran Bank Kalbar di kecamatannya memberikan kontribusi besar dalam perpuran ekonomi masyarakat yang ada disana. Tidak bisa dipungkiri, sampai saat ini, baru Bank Kalbar yang ada di kecamatan itu.

"Kecamatan Batu Ampar ini memiliki beberapa pabrik yang bergerak dibidang perkebunan dan hutan olahan, selain itu, SDAnya juga besar. Belum lagi pertumbuhan UMKM di kecamatan ini juga terus meningkat, dimana semua itu membutuhkan kehadiran bank untuk memaksimalkannya," katanya.

Dia mengatakan, dengan semakin banyak masyarakat dan pelaku usaha yang mendapatkan akses permodalan dari perbankan, tentu akan mempercepat pertumbuhan ekonomi diwilayahnya.

"Makanya saya sangat menyambut baik sosialisasi ini, dengan harapan semakin banyak masyarakat Batu Ampar yang mendapatkan manfaat dari kehadiran bank di sini," katanya.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016