Pontianak  (Antara Kalbar) - Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge menyatakan, pihaknya tertarik untuk membentuk dan menjalin kerja sama "sister city" dengan Pontianak.

"Kota Pontianak dan Kopenhagen, Denmark, dilihat dari luas wilayah dan populasi penduduk tidak terlalu jauh berbeda. Dengan kemiripan itulah kami berharap potensi ini bisa menjadi bagian kerja sama sister city," kata Casper Klynge saat melakukan kunjungan kerjanya ke Kantor Wali Kota Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan, untuk menindaklanjuti kerja sama itu, pihaknya akan mengundang salah satu staf dari Denmark untuk mengikuti "study tour", agar mendapat inspirasi bagaimana kerja sama dan teknologi apa yang bisa dibantu Denmark untuk Kota Pontianak.

Selain itu, menurut dia, kunjungan kerja tersebut juga dalam rangka mempromosikan solusi perkotaan yang berkelanjutan dan nyaman dihuni.

Casper mengatakan, mempromosikan solusi berkelanjutan di berbagai sektor sangat penting, tidak hanya untuk transisi hijau dan mendukung ambisi energi di Indonesia, tetapi juga untuk meningkatkan kenyamanan hidup di kota-kota besar di seluruh negeri.

Menurut dia, dipilihnya Kota Pontianak sebagai tujuan kunjungan, sebab kota ini lebih tertata dan tantangan dalam pengelolaan kota yang dihadapi memiliki kemiripan.

"Selain dari sisi manajemen kotanya baik, juga seiring dengan salah satu program Wali Kota Pontianak, Sutarmidji yang menjadikan Kota Pontianak lebih nyaman untuk bermukim, dan hal seperti itulah yang menjadi fokus Denmark," ujarnya.

Menurut Dubes Denmark yang baru pertama kalinya berkunjung ke Kalimantan Barat, khususnya Pontianak itu, pihaknya ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki negaranya serta mempererat kerja sama antara Pontianak dengan Denmark.

Selain itu, tujuan kunjungan itu, juga untuk menjajaki kerja sama yang bisa dibangun antara Pontianak dan Denmark. "Apakah itu di bidang energi terbarukan, pengelolaan sampah dan air limbah, solusi kota pintar ataupun lainnya," ujar Casper.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyatakan, pihaknya sudah pernah menerima kunjungan dari utusan Denmark sebelumnya dan kunjungan ini merupakan ketiga kalinya.

Ada beberapa kerja sama yang bisa dibangun dan saling bertukar pikiran dalam penanganan masalah perkotaan. "Kalau dilihat dari kondisi riil di lapangan antara beberapa kota di Denmark, Pontianak bisa menjadi sister city dari mereka. Ada beberapa kesamaan yang bisa kita terapkan di sini," katanya.

Ia berharap, hal-hal kaitan dengan penanganan masalah perkotaan yang berhasil dilakukan Denmark, bisa diterapkan di Pontianak, misalnya, permasalahan penataan sungai yang sudah baik di sana tetapi masih mengalami banjir. Namun Denmark mampu mengatasi persoalan tersebut sehingga banjir tidak terjadi lagi.

"Penanganan-penanganan seperti itu yang akan kami ambil," katanya.

Selain itu, Sutarmidji menyebut, dalam pertemuan dengan Dubes Casper, pihaknya juga membahas kerja sama di bidang pendidikan, lingkungan hidup dan kerajinan.

"Sudah ada beberapa produk kita yang bisa dipasarkan di sana karena sudah ada semacam agen di sana yang mau bekerja sama untuk memasarkan produk-produk UKM kita," kata Sutarmidji.

(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016