Jakarta (Antara Kalbar) - Setelah lima tahun vakum, kejuaraan balap sepeda paling bergengsi di Indonesia yaitu Tour d'Indonesia kembali digulirkan.
Sesuai dengan rencana, balapan yang masuk kalender federasi balap sepeda dunia atau UCI itu digulirkan Juli 2017.
Ketua Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Selasa mengatakan, terlaksananya kejuaraan bergengsi ini tidak lepas dari dukungan semua pihak karena kejuaraan ini merupakan ikon balap sepeda di Indonesia.
"Hari ini adalah soft launching. Maka semuanya dimulai dari sekarang. Ini menunjukkkan jika kami serius untuk mempersiapkan kejuaraan ini. Kejuaraan ini sangat ditunggu-tunggu," kata Raja Sapta Oktohari.
Menurut dia, Tour d'Indonesia 2017 untuk sementara disepakati dari Jakarta hingga Banyuwangi. Kondisi ini memang berbeda dengan sebelumnya yang finis di Bali. Sedangkan untuk jarak tempuh saat ini juga masih dikaji oleh tim teknis.
Sesuai dengan rencana, tim teknis tersebut akan bekerja mulai pekan depan. Mereka akan menelusuri jalan yang kemungkinan besar akan dilalui balapan yang akan menghabiskan anggaran lebih dari Rp20 miliar itu.
Setelah melihat rute, tim ini juga akan melihat infrastruktur pendukung balapan.
"Saat ini baru ditetapkan tujuh etape saja. Namun, semuanya itu bisa berubah seiring dengan hasil survei tim ini," kata pria yang juga seorang promotor tinju profesional itu.
Selain menunggu hasil survei, maka PB ISSI saat ini juga menunggu keputusan dari UCI terkait tanggal pelaksanaan kejuaraan bergengsi ini. Untuk kategori kejuaraan, Tour d'Indonesia 2017 tetap seperti sebelumnya yaitu 2.2.
Libur sekolah Terkait dengan dipilihnya Juli sebagai waktu pelaksanaan, pria yang akrab dipanggil Okto itu menjelaskan jika ada beberapa pertimbangan diantaranya kejuaraan ini akan disambung dengan Indonesia Championship 2017. Selain itu juga bertepatan dengan libur sekolah.
"Saat libur sekolah akan mudah untuk melakukan sterilisasi jalan. Kami ingin kejuaraan ini benar-benar prestisius dan menjadi yang terbesar di Indonesia. Makanya harus dipersiapkan dengan matang," kata mantan Ketua Umum HIPMI itu.
Demi memaksimalkan kejuaraan ini, PB ISSI menggandeng beberapa pihak diantaranya Kementerian Pariwisata. Selain itu juga menggandeng beberapa sponsor besar yang selama ini mendukung pelaksanaan Tour d'Indonesia. Apalagi kejuaraan ini akan melibatkan pebalap internasional.
Selain itu PB ISSI juga membuat sayembara yang berhadiah masing-masing Rp10 juga bagi masyarakat yang mampu membuat jingle, maskot dan logo Tour d'Indonesia 2016. Hal ini dilakukan untuk mensukseskan kejuaraan yang juga mengutamakan sport tourism itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Sesuai dengan rencana, balapan yang masuk kalender federasi balap sepeda dunia atau UCI itu digulirkan Juli 2017.
Ketua Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Selasa mengatakan, terlaksananya kejuaraan bergengsi ini tidak lepas dari dukungan semua pihak karena kejuaraan ini merupakan ikon balap sepeda di Indonesia.
"Hari ini adalah soft launching. Maka semuanya dimulai dari sekarang. Ini menunjukkkan jika kami serius untuk mempersiapkan kejuaraan ini. Kejuaraan ini sangat ditunggu-tunggu," kata Raja Sapta Oktohari.
Menurut dia, Tour d'Indonesia 2017 untuk sementara disepakati dari Jakarta hingga Banyuwangi. Kondisi ini memang berbeda dengan sebelumnya yang finis di Bali. Sedangkan untuk jarak tempuh saat ini juga masih dikaji oleh tim teknis.
Sesuai dengan rencana, tim teknis tersebut akan bekerja mulai pekan depan. Mereka akan menelusuri jalan yang kemungkinan besar akan dilalui balapan yang akan menghabiskan anggaran lebih dari Rp20 miliar itu.
Setelah melihat rute, tim ini juga akan melihat infrastruktur pendukung balapan.
"Saat ini baru ditetapkan tujuh etape saja. Namun, semuanya itu bisa berubah seiring dengan hasil survei tim ini," kata pria yang juga seorang promotor tinju profesional itu.
Selain menunggu hasil survei, maka PB ISSI saat ini juga menunggu keputusan dari UCI terkait tanggal pelaksanaan kejuaraan bergengsi ini. Untuk kategori kejuaraan, Tour d'Indonesia 2017 tetap seperti sebelumnya yaitu 2.2.
Libur sekolah Terkait dengan dipilihnya Juli sebagai waktu pelaksanaan, pria yang akrab dipanggil Okto itu menjelaskan jika ada beberapa pertimbangan diantaranya kejuaraan ini akan disambung dengan Indonesia Championship 2017. Selain itu juga bertepatan dengan libur sekolah.
"Saat libur sekolah akan mudah untuk melakukan sterilisasi jalan. Kami ingin kejuaraan ini benar-benar prestisius dan menjadi yang terbesar di Indonesia. Makanya harus dipersiapkan dengan matang," kata mantan Ketua Umum HIPMI itu.
Demi memaksimalkan kejuaraan ini, PB ISSI menggandeng beberapa pihak diantaranya Kementerian Pariwisata. Selain itu juga menggandeng beberapa sponsor besar yang selama ini mendukung pelaksanaan Tour d'Indonesia. Apalagi kejuaraan ini akan melibatkan pebalap internasional.
Selain itu PB ISSI juga membuat sayembara yang berhadiah masing-masing Rp10 juga bagi masyarakat yang mampu membuat jingle, maskot dan logo Tour d'Indonesia 2016. Hal ini dilakukan untuk mensukseskan kejuaraan yang juga mengutamakan sport tourism itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016