Jakarta (ANTARA) - Harrie Lavreysen menjadi pebalap sepeda Belanda pertama dalam hampir 90 tahun yang memenangkan nomor sprint balap sepeda trek Olimpiade Tokyo setelah mengungguli rekan satu timnya Jeffrey Hoogland dalam final yang menegangkan hari ini.
Pebalap sepeda berusia 24 tahun itu kalah dalam balapan pembuka pada pertarungan best-of-three. Hoogland hanya berjarak setengah dari lebar roda untuk menjadi juara pada putaran kedua.
Awal cerdik pada putaran penentuan hampir membuat mereka memacu sepeda bersamaan saat berebut posisi utama namun ketika juara dunia Lavreysen menggenjot lebih kencang begitu bel berbunyi, tak ada yang bisa dilakukan Hoogland.
Baca juga: Lomba balap sepeda meriahkan hari jadi ke-16 Kabupaten Sekadau
Kemenangan Lavreysen mengakhiri dominasi Inggris dalam sprint putra sejak Olimpiade Beijing 2008, meskipun Inggris mendapatkan pelipur lara setelah Jack Carlin mengalahkan pesepeda Rusia Denis Dmitriev dalam perebutan medali perunggu.
Atlet Belanda terakhir sebelum Lavreysen yang memenangkan sprint putra Olimpiade adalah Jacques van Egmond pada 1932.
Dutchmen dan Hoogland sudah mempersembahkan emas pekan ini dari sprint beregu setelah mengalahkan Inggris dalam final.
Itu adalah gelar Olimpiade pertama negara itu dalam balap sepeda trek putra sejak 1936.
Emas Lavreysen membuat Belanda kini sudah meraih tiga emas yang satu lebih banyak dari Inggris, demikian laporan Reuters.
Baca juga: Okto pimpin PB ISSI periode 2019-2023
Baca juga: Balap Sepeda- Singkawang Dominasi Juara MTB Singbebas Open
Baca juga: ISSI Kalbar Harapkan "TDK" Lahirkan Atlet Internasional