Pontianak (Antara Kalbar) - BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen secara berkelanjutan untuk melakukan  sosialisasi (diseminasi) sebagai bagian dari visi misi institusi tersebut.
    Hal ini dijelaskan Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat Wandayantolis saat membuka sosialisasi rawan banjir provinsi Kalbar tahun 2016 di Pontianak, Kamis.
    Ia mengapresiasi sinergi yang terbangun antara BMKG Staklim Kelas II Mempawah dengan Pemprov Kalbar, khususnya dinas terkait, termasuk media massa yang berperan aktif sebagai mitra kerja yang dapat menyebarluaskan program desiminasi dengan baik.
    "Sinergi ini diharapkan terus berlanjut," ujar dia. Dukungan berbagai pihak guna memberikan akses layanan informasi sekaligus peningkatan kapasitas pelayanan publik.     "Tentu secara sinergis dan seterusnya kita upayakan untuk masyarakat kita yang membutuhkan informasi ke BMKG-an. Ini merupakan tugas dan tanggungjawab kita bersama untuk dapat menyampaikan informasi tersebut, dan kita butuh dukungan stakeholder dan pihak terkait lainnya di Kalbar ini," kata Wandayantolis.
    Ia melanjutkan, secara demografi dan geografis Kalimantan Barat memiliki karakteristik yang cukup berbeda dengan daerah di provinsi lain di Indonesia. Dimana intensitas hujan dalam beberapa bulan terakhir cukup tinggi yang berpotensi rawan banjir.
    "Tentu kita harus memberikan informasi dan peringatan dini terhadap potensi rawan bencana banjir itu, bagaimana antisipasi dini, pola mitigasi hingga penanggulangannya. Apalagi saat ini curah hujan sangat berpengaruh di wilayah Kabupaten Bengkayang, Ketapang,Kubu Raya, Singkawang dan Kayong Utara masuk dalam peta rawan banjir di Kalbar," pungkasnya.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016