Pontianak (Antara Kalbar) - Jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, sepanjang tahun 2016, telah mengamankan hampir satu kwintal sabu atau tepatnya sebanyak 97 kilogram dan sekitar 80 ribuan ekstasi dan happy five, kata Kabid Humas Polda setempat, Kombes (Pol) Suhadi SW.

    "Dan kami perkirakan sebanyak 70 kilogram sabu-sabu yang lolos atau beredar di masyarakat," kata Suhadi SW di Pontianak, Rabu.

    Ia menjelaskan, tingginya peredaran narkotika di Kalbar, karena secara geografi Kalbar panjang perbatasan darat dengan Malaysia sekitar 857 kilometer, terdapat 55 desa bisa menghubungkan 32 kampung di Malaysia.

    Kondisi tersebut akan berimplikasi terhadap gangguan Kamtibmas di wilayah perbatasan, diantaranya masuknya sabu-sabu ke wilayah Kalbar.

    Berdasarkan data Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar, hampir disetiap Polres atau kabupaten/semuanya ada peredaran gelap narkoba, yakni tercatat sebanyak 531 kasus bila dibandingkan tahun sebelumnya ada peningkatan dari 375 kasus naik menjadi 531 kasus naik 156 kasus.

    "Kita semua turut prihatin atas lolosnya 70 kilogram sabu-sabu, Polri mendapatkan angka 70 kilogram yang berhasil lolos ini, didasari pada pengakuan tersangka bahwa mereka tidak hanya sekali memasukkan barang dari Malaysia, namun yang tertangkap baru sekarang ini," ungkapnya.

    Menurut dia, seandainya satu anak muda menggunakan setengah gram narkoba, maka generasi muda yang terkontaminasi narkoba ada sekitar 140 ribu.

    Jika masing-masing Polres di rangking penyelesaian perkara, maka dapat digambarkan urutan ranking sebagai berikut, yakni Polresta Pontianak Kota l07 Kasus; disusul Direktorat Narkoba 87 kasus; Sanggau 51 kasus; Ketapang 42 kasus; Mempawah 39 Kasus; Kapuas Hulu 33 kasus; Sambas 32 Kasus; Singkawang 31 kasus; Sintang 30 Kasus; Bengkayang, Landak dan Melawi masing-masing 23 kasus; dan Melawi 17 kasus.

Menghadapi situasi yang demikian, pihaknya secara maksimal akan terus berupaya memberdayakan segala potensi yang ada untuk menjaga wilayah batas negara, kata Suhadi.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016