Jakarta (Antara Kalbar) - Kedatangan calon gubernur DKI Jakarta petahana
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan mendapat penolakan dari kelompok Front Pembela
Islam (FPI).
"Bapak ada undangan dari siapa ke sini ? Ini momentumnya bukan untuk Pilkada kan ? Kenapa RT-nya tidak ada? Laporan ke RW tidak ? Kami warga sini menolak," kata Herianudin di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat.
Pria tersebut mengaku sebagai Ketua FPI Pasar Minggu bernama Herianudin. Setelah menembus kerumunan dan berhadapan dengan Ahok, dia pun langsung menanyakan perihal kedatangan calon gubernur nomor urut itu di wilayah tersebut.
Kejadian itu bermula ketika Ahok tengah melakukan dialog dengan warga setempat. Di tengah kerumunan warga yang sedang berdialog, tiba-tiba seorang pria menyeruak masuk kedalam kerumunan tersebut.
Mendengar pertanyaan tersebut, Ahok pun menjawabnya dengan santai. Dia mengakui kedatangannya adalah untuk mengecek dan mencari tahu penyebab masalah banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
"Tidak ada undangan. Saya mau cek sungai saja. Pilkada atau bukan, saya sah-sah saja datang kesini. Saya juga bisa saja kampanye disini. Menolak boleh saja, tapi harus secara resmi. Kami juga bisa gugat," ujar Ahok.
Mendengar kata gugat tersebut, Herianudin langsung menyatakan siap untuk digugat oleh mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Saya bukan masalah gugatnya, pak. Saya siap digugat, pak," ucap Herianudin sambil berteriak.
Ahok tidak lagi menanggapi pernyataan Ketua FPI Pasar Minggu tersebut. Dia pun langsung pergi berlalu dan melanjutkan blusukannya sambil tetap melayani permintaan warga yang ingin berfoto bersama.
Seperti diketahui, masa kampanye dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 berlangsung mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017 mendatang. Sedangkan hari pemilihan akan jatuh pada 15 Februari 2017.
Terdapat tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang terdaftar dalam Piklada DKI 2017, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Bapak ada undangan dari siapa ke sini ? Ini momentumnya bukan untuk Pilkada kan ? Kenapa RT-nya tidak ada? Laporan ke RW tidak ? Kami warga sini menolak," kata Herianudin di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat.
Pria tersebut mengaku sebagai Ketua FPI Pasar Minggu bernama Herianudin. Setelah menembus kerumunan dan berhadapan dengan Ahok, dia pun langsung menanyakan perihal kedatangan calon gubernur nomor urut itu di wilayah tersebut.
Kejadian itu bermula ketika Ahok tengah melakukan dialog dengan warga setempat. Di tengah kerumunan warga yang sedang berdialog, tiba-tiba seorang pria menyeruak masuk kedalam kerumunan tersebut.
Mendengar pertanyaan tersebut, Ahok pun menjawabnya dengan santai. Dia mengakui kedatangannya adalah untuk mengecek dan mencari tahu penyebab masalah banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
"Tidak ada undangan. Saya mau cek sungai saja. Pilkada atau bukan, saya sah-sah saja datang kesini. Saya juga bisa saja kampanye disini. Menolak boleh saja, tapi harus secara resmi. Kami juga bisa gugat," ujar Ahok.
Mendengar kata gugat tersebut, Herianudin langsung menyatakan siap untuk digugat oleh mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Saya bukan masalah gugatnya, pak. Saya siap digugat, pak," ucap Herianudin sambil berteriak.
Ahok tidak lagi menanggapi pernyataan Ketua FPI Pasar Minggu tersebut. Dia pun langsung pergi berlalu dan melanjutkan blusukannya sambil tetap melayani permintaan warga yang ingin berfoto bersama.
Seperti diketahui, masa kampanye dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 berlangsung mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017 mendatang. Sedangkan hari pemilihan akan jatuh pada 15 Februari 2017.
Terdapat tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang terdaftar dalam Piklada DKI 2017, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016