Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Irjen (Pol) Musyafak menyatakan, ada sebanyak 234 tenaga kerja asing asal RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yang bekerja di perusahaan tambang aluminium di Kabupaten Ketapang.
"Baru tiga hari lalu saya mengecek langsung terkait informasi tentang tenaga kerja asing yang bekerja di Ketapang, hasilnya tercatat sebanyak 234 orang tenaga kerja asing asal RRT yang bekerja disana," kata Musyafak di dalam keterangan pers di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, pengecekan langsung tersebut, dirinya lakukan di Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang, seusai meresmikan Polres KKU.
"Bahkan hasil kunjungan kerja saya secara langsung tersebut, perusahaannya sudah selesai, sehingga mereka pulang dulu. Tetapi kami tidak mengetahui apakah akan kembali lagi pada awal tahun depan," ungkapnya.
Menurut Musyafak, hari ini, ada tim turun dari Mabes Polri untuk mengecek kebenaran banyaknya informasi di lapangan yang menyatakan banyaknya tenaga kerja asing di Ketapang.
"Memang diantaranya mereka ada pekerja kasar, dan mandornya sudah pulang. Kami berharap masyarakat dan instansi terkait terus memberikan informasi kepada kami sehingga mereka bisa tercatat dengan benar," katanya.
Dalam kesempatan, Kapolda Kalbar menambahkan, informasi keberadaan tenaga kerja asing yang jumlahnya sampai ribuan itu tidak benar.
Sebelumnya, tersiar kabar bahwa ada sekitar tiga sampai empat ribu tenaga kerja asal RRT yang bekerja di PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (PT WHW AR), yang berlokasi di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Baru tiga hari lalu saya mengecek langsung terkait informasi tentang tenaga kerja asing yang bekerja di Ketapang, hasilnya tercatat sebanyak 234 orang tenaga kerja asing asal RRT yang bekerja disana," kata Musyafak di dalam keterangan pers di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, pengecekan langsung tersebut, dirinya lakukan di Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang, seusai meresmikan Polres KKU.
"Bahkan hasil kunjungan kerja saya secara langsung tersebut, perusahaannya sudah selesai, sehingga mereka pulang dulu. Tetapi kami tidak mengetahui apakah akan kembali lagi pada awal tahun depan," ungkapnya.
Menurut Musyafak, hari ini, ada tim turun dari Mabes Polri untuk mengecek kebenaran banyaknya informasi di lapangan yang menyatakan banyaknya tenaga kerja asing di Ketapang.
"Memang diantaranya mereka ada pekerja kasar, dan mandornya sudah pulang. Kami berharap masyarakat dan instansi terkait terus memberikan informasi kepada kami sehingga mereka bisa tercatat dengan benar," katanya.
Dalam kesempatan, Kapolda Kalbar menambahkan, informasi keberadaan tenaga kerja asing yang jumlahnya sampai ribuan itu tidak benar.
Sebelumnya, tersiar kabar bahwa ada sekitar tiga sampai empat ribu tenaga kerja asal RRT yang bekerja di PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (PT WHW AR), yang berlokasi di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016