Sambas (Antara Kalbar) - Sejumlah petani di Sambas, Kalimantan Barat dalam beberapa hari ini mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi di daerah tersebut.
"Saya sudah mencari kemana-mana pupuk jenis phonska mulai dari Pemangkat, Semparuk hingga ke Tebas namun belum juga berhasil menemukan pupuk tersebut," ujar satu di antara petani Pemangkat, Sambas saat dihubungi, Rabu.
Ia menambahkan pupuk yang dicarinya tersebut sangat bermanfaat untuk kesuburan tanaman padi miliknya, lantaran selama ini ia selalu memakai pupuk jenis tersebut.
"Pupuk dengan jenis yang sama dengan itu memang ada akan tetapi karena harganya tidak disubsidi harganya menjadi mahal. Kalau pupuk jenis yang saya cari ini, harganya memang terjangkau untuk kalangan petani seperti kami," kata dia.
Aswan menjelaskan karena tidak juga menemukan pupuk jenis phonska, ia bersama petani lain terpaksa harus menggunakan pupuk jenis lain yang juga disubsidi.
"Kita sempat juga menganti dengan pupuk jenis lain yang kandungannya juga sama dengan phonska, harganya juga tidak jauh beda. Akan tetapi pupuk yang juga disubsidi ini juga mulai susah didapatkan," terangnya.
Ia berharap dengan kelangkaan pupuk tersebut pemerintah daerah mencarikan solusi agar produktivitas hasil panen padinya sesuai harapan petani.
"Jika padi tidak dipupuk maka sangat jauh pertumbuhannya. Sangat berbeda ketika tidak dipupuk," kata dia.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Saya sudah mencari kemana-mana pupuk jenis phonska mulai dari Pemangkat, Semparuk hingga ke Tebas namun belum juga berhasil menemukan pupuk tersebut," ujar satu di antara petani Pemangkat, Sambas saat dihubungi, Rabu.
Ia menambahkan pupuk yang dicarinya tersebut sangat bermanfaat untuk kesuburan tanaman padi miliknya, lantaran selama ini ia selalu memakai pupuk jenis tersebut.
"Pupuk dengan jenis yang sama dengan itu memang ada akan tetapi karena harganya tidak disubsidi harganya menjadi mahal. Kalau pupuk jenis yang saya cari ini, harganya memang terjangkau untuk kalangan petani seperti kami," kata dia.
Aswan menjelaskan karena tidak juga menemukan pupuk jenis phonska, ia bersama petani lain terpaksa harus menggunakan pupuk jenis lain yang juga disubsidi.
"Kita sempat juga menganti dengan pupuk jenis lain yang kandungannya juga sama dengan phonska, harganya juga tidak jauh beda. Akan tetapi pupuk yang juga disubsidi ini juga mulai susah didapatkan," terangnya.
Ia berharap dengan kelangkaan pupuk tersebut pemerintah daerah mencarikan solusi agar produktivitas hasil panen padinya sesuai harapan petani.
"Jika padi tidak dipupuk maka sangat jauh pertumbuhannya. Sangat berbeda ketika tidak dipupuk," kata dia.
(KR-DDI/N005)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017