Sukadana (Antara Kalbar) - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat M Zeet Hamdy Assovie mengatakan orang Islam wajib memaafkan atas kesalahpahaman yang terjadi antara  Wasekjen MUI pusat dengan sekelompok masyarakat di bandara Susilo Sintang pada Kamis, (12/01).

"Sejak negeri ini dilahirkan kita telah menolak kekerasan apapun bentuknya. Dan  kita juga menolak intoleransi, apa yang terjadi di Sintang, udah kita luruskan, orang Islam wajib memaafkan," kata dia usai melaksanakan Sholat Jumat di Masjid Oesman Al-Khair Sukadana, Jumat.

Hal ini pun selaras dengan pemikiran mendasar dari NU  yang menjunjung tinggi keberagaman dan menolak terhadap diskriminasi serta intoleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Ditengah ke Indonesiaan kita saat ini yang lagi terganggu,  NU akan meneguhkan lagi NKRI ditengah - tengah konferwil Ini," jelas Sekda Kalbar  ini.

Kedatangannya sendiri ke Kabupaten Kayong adalah untuk menghadiri Konferwil yang  ke- 7 Nadhlatul Ulama Kalbar sebagai  agenda yang digelar  rutin 5 tahun sekali.

"Ini adalah konferwil yang ke- 7 yang telah diamanahkan oleh AD/ART dimana setiap 5 tahunan kita harus melaksanakan Konferwil Wilayah," ujar M Zeet.

Dalam konferwil ini dirinya juga berharap agar NU hadir sebagai mediator terhadap kondisi sosial masyarakat  Indonesia yang sedang terganggu saat ini.

"Nanti dibahas dalam bhatsul Masail, bagaimana NU bisa  jadi penengah, menjadi, polisi bangsa, menjadi tegaknya arus bangsa ini dan harus bersama - sama negara untuk menjamim NKRI sebagai harga mati kita," tegasnya


Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017