Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Seksi P2 Bea Cukai Entikong, Kalimantan Barat, Teddy Kusuma Wijaya mengatakan, pihaknya sepanjang tahun 2016 telah menangani sebanyak 1.655 kasus dan dibandingkan tahun sebelumnya angka tersebut mengalami peningkatan yang signifikan.

"Kasus yang kita tangani tahun 2016 sangat tinggi atau meningkat. Bandingkan dengan tahun sebelumnya hanya 400 kasus saja," ujarnya saat dihubungi di Entikong, Sanggau, Kalbar, Jumat.

Teddy menjelaskan, dari 1.655 kasus didominasi pada kasus barang penumpang yang melintasi PLBN Entikong yang kelebihan. Selain itu juga karena ada yang melalui jalan tikus dan barang ekspor tanpa dokumen.

"Barang haram seperti narkotika berupa sabu juga ada dan totalnya sekitar 29,7 kilogram sepanjang tahun 2016. Kemudian ada 1.200 happy five dan 12 butir ektasi," kata dia.

Dikatakannya, dari total kasus yang hampir empat kali lipat tersebut ada lima kasus dipidana dan delapan tersangka.

"Sementara untuk pelaku pemasukan narkotika dari tujuh kasus pelakunya dua orang dari warga Malaysia dan sisanya dari warga Indonesia," kata dia.

Sementara itu, soal realisasi cukai di Kantor Bea Cukai Entikong, menurut Teddy, masih rendah. Hal itu lantaran pintu dagang untuk perdagangan luar negeri secara umum belum dibuka.

"Untuk impor di sini masih nol rupiah pencapaiannya. Aktivitas perdagangan luar negeri yang menggunakan kargo memang belum dibuka. Tetapi untuk ekspor ada, terutama hasil alam petani di Entikong," kata dia.

Menurut dia, pemerintah memang sejak tahun 2014 melarang aktivitas ekspor dan impor via Entikong. Alasannya, pintu masuk perbatasan antarnegara di Kabupaten Sanggau tersebut dinilai belum memenuhi syarat untuk melayani perdagangan kargo.

"Namun saat Gedung PLBN sudah berdiri megah dan Dry Port tengah direncanakan untuk dibangun. Masalahnya di sini belum ada kode pelabuhan yang menjadi syarat sebuah wilayah bisa dijadikan tempat utuk kegiatan dagang luar negeri," katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017