Pontianak (Antara Kalbar) - Pemadam Sukarelawan Timur (Pesat) saat ini merakit sendiri mobil tangki air untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
"Kami merakit mobil tangki air, karena kami kekurangan mobil tersebut, sementara untuk memadamkan kebakaran di kawasan Kecamatan Pontianak Timur umumnya kesulitan mendapatkan air," kata Pendiri Pesat, Dedi di Pontianak, Senin.
Yayasan Pesat berada di Jalan H Abu Na`im, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak.
"Saat ini personel kami sebanyak 80 orang, yang didukung satu unit kapal motor air, mobil bak terbuka gandeng, satu kendaraan roda dua, dan satu unit mobil mini tangki dan mobil tangki besar yang sedang tahap penyelesaian," ungkapnya.
Menurut dia, ide membuat mobil tangki itu atas saran Ketua Forum Pemadam Kebakaran Kota Pontianak, Ateng Tanjaya, yang sebagian besar dananya atas bantuan para dermawan.
Sementara itu, Ketua Forum Pemadam Kebakaran Kota Pontianak, Ateng Tanjaya menambahkan, dirinya salut dengan keuletan teman-teman Pesat dalam mempersiapkan diri baik personel maupun dalam menambah armadanya secara mandiri.
"Saya melihat mereka ini sangat ulet, makanya kami bantu dalam pengadaan mobil tangki. Sementara Pesat juga tanpa pamrih menyiapkan tenaga, waktu dan pikiran hingga terwujudlah mobil tangki rakitan itu," ujarnya.
Menurut Ateng, kalau membeli mobil tangki bisa membutuhkan Rp1 miliar lebih, tetapi dengan merakit sendiri mobil tersebut biaya yang dibutuhkan sekitar Rp500 juta/unit.
Ateng menambahkan, pihaknya siap membantu pemerintah dalam melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di tahun 2017 atau seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Ada sebanyak 42 yayasan pemadam kebakaran swasta di Pontianak dan sekitarnya dengan anggota sekitar dua ribuan yang siap membantu pemerintah dalam memadamkan Karhutla di Kota Pontianak dan sekitarnya," katanya.
Menurut dia, mereka yang tergabung dalam FKK Kota Pontianak, seluruh anggotanya tidak menerima gaji atau menerima imbalan apapun dalam memadamkan Karhutla maupun kebakaran lainnya yang ada di Kota Pontianak.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kami merakit mobil tangki air, karena kami kekurangan mobil tersebut, sementara untuk memadamkan kebakaran di kawasan Kecamatan Pontianak Timur umumnya kesulitan mendapatkan air," kata Pendiri Pesat, Dedi di Pontianak, Senin.
Yayasan Pesat berada di Jalan H Abu Na`im, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak.
"Saat ini personel kami sebanyak 80 orang, yang didukung satu unit kapal motor air, mobil bak terbuka gandeng, satu kendaraan roda dua, dan satu unit mobil mini tangki dan mobil tangki besar yang sedang tahap penyelesaian," ungkapnya.
Menurut dia, ide membuat mobil tangki itu atas saran Ketua Forum Pemadam Kebakaran Kota Pontianak, Ateng Tanjaya, yang sebagian besar dananya atas bantuan para dermawan.
Sementara itu, Ketua Forum Pemadam Kebakaran Kota Pontianak, Ateng Tanjaya menambahkan, dirinya salut dengan keuletan teman-teman Pesat dalam mempersiapkan diri baik personel maupun dalam menambah armadanya secara mandiri.
"Saya melihat mereka ini sangat ulet, makanya kami bantu dalam pengadaan mobil tangki. Sementara Pesat juga tanpa pamrih menyiapkan tenaga, waktu dan pikiran hingga terwujudlah mobil tangki rakitan itu," ujarnya.
Menurut Ateng, kalau membeli mobil tangki bisa membutuhkan Rp1 miliar lebih, tetapi dengan merakit sendiri mobil tersebut biaya yang dibutuhkan sekitar Rp500 juta/unit.
Ateng menambahkan, pihaknya siap membantu pemerintah dalam melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di tahun 2017 atau seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Ada sebanyak 42 yayasan pemadam kebakaran swasta di Pontianak dan sekitarnya dengan anggota sekitar dua ribuan yang siap membantu pemerintah dalam memadamkan Karhutla di Kota Pontianak dan sekitarnya," katanya.
Menurut dia, mereka yang tergabung dalam FKK Kota Pontianak, seluruh anggotanya tidak menerima gaji atau menerima imbalan apapun dalam memadamkan Karhutla maupun kebakaran lainnya yang ada di Kota Pontianak.
(U.A057/N005)
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017