Ngabang  (Antara Kalbar) - Calon Bupati Landak, dr Karolin Margret Natasa mengingatkan masyarakat Landak untuk ikut menyukseskan pelaksanaan pesta demokrasi di kabupaten itu, agar Rp30 miliar dana pemerintah untuk Pemilu 2017 tidak terbuang percuma.

"Sejauh ini masih tersebar kabar yang mengajak masyarakat Landak untuk tidak memilih pada hari pemilihan, bahkan ada juga yang mengajak masyarakat untuk memilih kotak kosong. Jelas hal itu jangan diikuti, agar Rp30 miliar dana pilkada yang dianggarkan pemerintah tidak terbuang percuma," kata Karolin saat menggelar kampanye di Kecamatan Sengah Temila, Senin.

Dia menjelaskan, pelaksanaan Pilkada Landak kali ini memang berbeda, dimana hanya ada satu pasangan calon yang akan bertarung. Untuk Indonesia sendiri, ada sembilan kabupaten/kota yang mengalami hal serupa, sehingga dalam surat suara yang dicetak KPU nanti untuk pemilihan, hanya ada foto pasangan calon dan kotak kosong.

"Untuk itu, kami mengimbau agar masyarakat tidak mengikuti ajakan lawan politik kita yang menginginkan agar masyarakat Landak memilih kotak kosong. Kalau sampai nantinya kotak kosong yang menjadi pemenang pilkada, maka anggaran Rp30 miliar untuk pilkada itu akan terbuang sia-sia, sehingga akan dilakukan pemilihan ulang kembali," tuturnya.

Mantan anggota DPR RI itu menambahkan, jika sampai terjadi pemilihan ulang, maka akan kembali dianggarkan untuk pelaksanaannya. Dengan demikian, akan terjadi pembengkakan anggaran untuk pelaksanaan pilkada itu.

"Kalau sudah begitu, jelas masyarakat sendiri yang akan mengalami kerugian, karena anggaran yang seharusnya bisa diperuntukkan bagi pembangunan, malah digunakan untuk pilkada kembali. Coba bayangkan saja, kalau Rp30 miliar itu digunakan untuk membangun jalan lingkungan, bisa berapa kilometer yang dibangun," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar, Cornelis menegaskan, ada beberapa kerugian jika dilaksanakan pilkada ulang. Selain kembali menyerap anggaran, pilkada ulang juga mengakibatkan proses pemerintahan menjadi terhambat.

"Saat ini, Landak dipimpin oleh Pj Bupati yang dalam pengambilan kebijakan sangat terbatas, sehingga tidak bisa leluasa dalam mengambil keputusan dan mengeluarkan regulasi dalam pemerintahan," tuturnya.

Selain itu, proses pembangunan juga pasti terhambat dan gaji untuk tenaga honor juga akan terhambat. Demikian dengan proses pembangunan, juga akan terhambat.

"Saya yakin masyarakat Landak sudah sangat cerdas untuk menentukan pilihannya dalam pilkada Landak nanti. Untuk itu, saya mengajak masyarakat untuk bersama-sama memenangkan pilkada Landak kali ini dan menciptakan sejarah baru di Landak, dimana selain hanya diikuti satu pasangan calon, juga nantinya Landak akan memiliki bupati perempuan pertama," kata Cornelis.

(U.KR-RDO/N005) 

Pewarta:

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017