Oleh Timotius

Putussibau, Kalbar, 19/1 (Antara) - Seorang guru Sekolah Dasar Negeri 11 Desa Tanjung Lokang, Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu Kalimantan Barat mengeluhkan dengan kondisi fasilitas pendidikan yang sangat memprihatinkan.

"Saya harus tinggal di ruang kantor sekolah karena rumah dinas guru belum dibangun kembali setelah hanyut oleh banjir setahun lalu," kata Antonius Malung Suka ketika di temui di sela-sela kegiatan Porseni Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Kamis.

Pria yang bertugas hulu Sungai Kapuas itu menuturkan, saat ini aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut dilaksanakan apa adanya.

Menurut Antonius, buku paket pelajaran, meja dan kursi sama sekali belum ada.

"Sebelum dihantam banjir bandang memang dulu semuanya lengkap fasilitas sekolah itu, namun saat ini tinggal kenangan," tutur Antonius.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dapat segera memperhatikan dan membangun fasilitas SDN 11 Tanjung Lokang.

"Kami memang memiliki dana bantuan operasional sekolah namun itu tidak akan cukup untuk membangun, apalagi dana itupun digunakan juga untuk kegiatan siswa seperti Porseni," kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi mengatakan pemerintah tetap akan memperhatikan kondisi sekolah tersebut, namun itu berkaitan dengan anggaran.

"APBD kita sedang berjalan dan hal-hal seperti itu tetap akan dibangun apa lagi itu terkena bencana alam," kata Kusnadi.

Berdasarkan data yang di peroleh banjir bandang tersebut terjadi pada Juni 2016, yang menghanyutkan rumah penduduk serta fasilitas umum lainnya, bahkan seorang bocah tewas pada musibah tersebut. ***2***



Nurul H

(T.KR-TFT/B/N005/N005) 19-01-2017 16:21:11

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017