Pontianak (Antara Kalbar) - Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat tuan rumah penyelenggaraan rapat kerja nasional Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi).

    Ketua Umum Perhepi, Bayu Krisnamurthi di Pontianak, Sabtu, mengatakan sebagai perhimpunan dari keprofesian ekonomi pertanian, pihaknya memiliki misi untuk terus membantu pemerintah daerah.

   Ia melihat salah satu yang semakin berkembang di Kota Pontianak adalah urban farming dengan berbagai macam variasinya.

    "Demikian pula wisatanya yang semakin berkembang, khususnya kuliner dan agrowisata. Kuliner pasti lekat dengan makanan, dan kalau ada makanan pasti ada sayur-sayuran dan buah-buahan, artinya meskipun sebagai kota, Pontianak juga memiliki dimensi pertanian yang tinggi," ungkapnya.

    Bayu juga menawarkan kerja sama dengan Pemkot Pontianak untuk memajukan ekonomi pertanian di kota ini, dalam bentuk dukungan pemikiran, diskusi dan lainnya.

    "Kami berharap Pak Wali Kota Pontianak, Sutarmidji jangan segan untuk memerintahkan Komisariat Daerah (Komda) Perhepi Pontianak, karena mereka cukup handal untuk bisa membantu, paling tidak sharing dalam bentuk diskusi dan pemikiran-pemikirannya," ujarnya.

    Menurut dia, Perhepi saat ini telah tersebar di 34 kota, dan dalam waktu tidak lama lagi akan bertambah menjadi 36 kota di seluruh Indonesia dengan total anggota sebanyak 5.600 orang.

   "Saya sudah beberapa kali berkunjung ke Kota Pontianak, dan perkembangan Pontianak sangat luar biasa sekali," katanya.

    Menurut dia, Pontianak dan Kalbar seperti miniaturnya Indonesia, dimana tingkat keragamannya, kompleksitasnya, serta ekonominya yang sangat beragam dan juga dinamis.

    Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyambut baik digelarnya Rakernas Perhepi di Kota Pontianak.

    Ia menilai, keberadaan organisasi keprofesian, perguruan tinggi dan lainnya sudah semestinya dimanfaatkan untuk kemajuan daerah. "Sayang kalau pemerintah daerah yang ada di Kalbar tidak memanfaatkan perguruan tinggi, organisasi-organisasi profesi untuk peningkatan daerahnya masing-masing," katanya.

    Meskipun Pontianak memiliki lahan pertanian yang terbatas, namun pihaknya masih mempertahankan 800 hektare sebagai kawasan agribisnis. Bahkan, Pontianak menjadi pusat pengembangan aloevera nasional. "Home industry aloevera sudah memproduksi 30 turunan produk berbahan baku aloevera," ujar Sutarmidji.

    Tidak sedikit hasil-hasil pertanian di Pontianak menjadi andalan kota ini. Sebut saja aloevera yang beratnya bisa mencapai 2,5 kilogram satu pelepahnya. Demikian pula talas Pontianak beratnya bisa mencapai satu kilogram. "Talas Pontianak itu paling bagus dibandingkan talas Bogor, karena selain besar ukurannya, rasanya juga empuk," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017