Pontianak (ANTARA) - Saat ini sudah menjadi tren dan kebutuhan masyarakat dalam setiap transaksinya mulai menerapkan non tunai. Untuk itu lah BRI Pontianak yang wilayah kerjanya di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya terus gencar menghadirkan marchant QRIS. Hal itu juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
Branch Office Head BRI Pontianak, Ardika Prasetyo menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 16 ribu titik marchant QRIS BRI. Menurutnya marchant tersebut tersebar paling dominan di tempat kuliner dan kawasan perdagangan atau dimanfaatkan oleh UMKM.
"Transaksi melalui QRIS saat ini terus meningkat dengan pertumbuhan setiap tahuannya sekitar 10 persen," ujarnya di Pontianak, Kamis (17/4/2025)
Ia menjelaskan hadirnya QRIS bagi pelaku usaha tidak perlu lagi menyediakan lagi uang receh untuk uang kembali. Kemudian melalui BRI marchant transaksi keuangan dari penjualan tercatat dengan baik sehingga pembukuan usaha sangat baik pula.
"Bagi masyarakat dengan QRIS, bayar tinggal scan tidak perlu bawa uang tunai. Transaksi cepat dan mudah. Saat ini kemudahan transaksi keuangan hadir," papar dia.
Julia, pengusaha UMKM sebagai marchant QRIS mengaku banyak kemudahan didapat melalui transaksi digital tersebut. Apalagi saat ini sebagian besar yang berbelanja lebih dominan menggunakan uang non tunai.
"Kalau saat pameran, mayoritas mau bayar produk yang saya jual pilih pakai scan QRIS. Jadi dengan QRIS memudahkan kami selaku penjual dan masyarakat yang membeli. Transaksi mudah dan cepat," ucap dia.
Indah, masyarakat Pontianak mengaku lebih senang dalam pembayaran melalui non tunai dengan QRIS. Menurutnya hal itu karena lebih mudah dan cepat serta tidak perlu menarik uang tunai atau membawa uang tunai.
"Sekarang bayar tinggal scan saja. Apalagi marchant QRIS sudah tersebar di setiap toko atau tempat kuliner. Saya sudah jarang bawa uang tunai karena transaksi pakai non tunai saja," ucap dia.