Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Pontianak Acui Simanjaya mengatakan Festival Cap Go Meh dapat menjadi daya tarik sekaligus menggenjot sektor pariwisata.

"Even tersebut sudah setiap tahun digelar dan memang menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk datang. Saya kira sebagai even yang datangnya lebih awal setiap tahun, Festival Cap Go Meh bisa menjadi ajang perkenalan kalender even di Pontianak ke depannya," ujarnya di Pontianak, Minggu.

Acui menjelaskan kendati demikian, Festival Cap Go Meh perlu ditangani oleh Pemkot Pontianak dan dimasukan dalam agenda wisata setiap tahun.

Namun hal tersebut tetap menggandeng kelompok kebudayaan yang berkaitan dengan even tersebut.

"Kalau komunitas yang menggelar kan terbatas dalam perencanaan, anggaran dan lainnya. Berbeda kalau pemerintah yang menjadi inisiator dan leader, tentu lebih terencana, meriah dan gaungnya lebih besar," kata dia.

Menurutnya, Festival Cap Go Meh sebagai even wisata tahunan harus memiliki sesuatu yang berbeda setiap tahunnya. Tujuannya agar setiap tahun orang luar selalu mau berkunjung kembali.

"Namun untuk membuat sebuah karya yang berbeda diperlukan perencanaan yang matang berbulan-bulan sebelum hari pelaksanaan. Saya nilai itu bisa jika kita mau dan serius," paparnya.

Dikatakan Acui, beberapa kota di Malaysia sejak beberapa tahun lalu berusaha membuat even serupa. Bahkan banyak kelompok barongsai dan naga di Kalbar diundang dan dibayar untuk tampil di sana.

"Saya takut, ke depan mereka akan buat naga dan barongsai sendiri, lalu menggencarkan promosi. Even kita bisa kalah," katanya.

Menurutnya even wisata termasuk barongsai berdasarkan fakta yang ada memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap ekonomi masyarakat setempat.

"Industri pariwisata memiliki efek lanjutan paling besar dan inklusif dibanding sektor ekonomi lain. Berapa banyak uang yang dibelanjakan orang selama berwisata," kata dia.

Saat ini dalam menyambut Cap Go Meh, berbagai persiapan telah dimanatangkan panitia. Pemasangan pintu gerbang dan lampion di Jalan Diponegoro dan sekitarnya telah dilakukan. Dari jadwal panitia even festival akan digelar 7-12 Februari 2017.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017