Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak, melalui Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan setempat, Senin, memberikan bantuan cadangan beras kepada 75 kepala keluarga nelayan atau 290 jiwa yang tergabung dalam kelompok perikanan tangkap di Kecamatan Pontianak Timur.
"Kami berharap dengan adanya bantuan cadangan beras, maka bisa meringankan dan memperkuat cadangan beras para nelayan di Kota Pontianak, dan khususnya di Kecamatan Pontianak Timur," kata Pejabat Sementara Sekda Kota Pontianak, Zumyati di Pontianak.
Ia menjelaskan, Pemkot Pontianak selalu berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup dan ketahanan pangan masyarakat Pontianak, termasuk para nelayan, salah satunya dengan memberikan bantuan beras pada masyarakat nelayan.
Karena, menurut dia, sektor perikanan memiliki peranan penting dalam pembangunan, seperti menciptakan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
"Kami berharap para nelayan juga melakukan inovasi dalam menumbuh kembangkan ekonomi kreatif bagi rumah tangga nelayan, agar perekonomian mereka terus berjalan meskipun tidak turun ke laut di musim gelombang tinggi," katanya.
Sehingga pengembangan ekonomi kreatif bagi rumah tangga nelayan menjadi alternatif dalam meningkatkan ekonomi dan daya saing nelayan, kata Zumyati.
Ke depannya inovasi nelayan setidaknya harus mampu mengembangkan teknologi alat produksi dan produk-produk hasil inovasi. Disamping itu, juga harus ada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan pasar, peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan dengan pihak lain, serta pengembangan manajemen risiko.
"Tetapi, hingga saat ini belum banyak masyarakat nelayan yang melakukan pengolahan hasil tangkapan mereka dengan baik. Padahal dengan pengolahan yang baik, maka bisa memberikan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi peningkatan keluarga nelayan, serta memberikan nilai tambah bagi produk tangkapan itu sendiri," katanya.
Zumyati menambahkan, ada beberapa contoh inovasi yang dapat dikembangkan oleh nelayan, seperti mengembangkan wisata nelayan, kerajinan tangan dan sebagainya guna meningkatkan penghasilan di luar dari hasil tangkap di laut.
Sementara itu, Plt Kadis Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro menyatakan, bantuan cadangan beras diberikan kepada sebanyak 75 KK atau sebanyak 290 jiwa dengan jumlah beras sebanyak 1.635 kilogram atau masing-masing KK mendapat bantuan beras 400 gram/hari selama 14 hari, dan maksimal lima jiwa/KK.
Adapun kelompok nelayan yang mendapat bantuan beras, yakni Kelompok Usaha Bersama (KUB) Lancang Kuning sebanyak 15 KK, kemudian KUB Cahaya Pelangi 14 KK, KUB Putra Banjar 15 KK, KUB Karya Suci 18 KK, dan KUB Cipta Mandiri 13 KK.
Bintoro menambahkan, pemberian bantuan beras tersebut mengacu pada Permen Menteri Sosial No. 20/2012 tentang Prosedur dan Mekanisme Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk Penanganan Tanggap Darurat, dan Surat Dirjen Perikanan Tangkap No. 263/DPT.5/TU.210.05/I/2012 tanggal 11 Januari 2012 tentang Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah Tanggap Darurat Akibat Cuaca Buruk.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kami berharap dengan adanya bantuan cadangan beras, maka bisa meringankan dan memperkuat cadangan beras para nelayan di Kota Pontianak, dan khususnya di Kecamatan Pontianak Timur," kata Pejabat Sementara Sekda Kota Pontianak, Zumyati di Pontianak.
Ia menjelaskan, Pemkot Pontianak selalu berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup dan ketahanan pangan masyarakat Pontianak, termasuk para nelayan, salah satunya dengan memberikan bantuan beras pada masyarakat nelayan.
Karena, menurut dia, sektor perikanan memiliki peranan penting dalam pembangunan, seperti menciptakan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
"Kami berharap para nelayan juga melakukan inovasi dalam menumbuh kembangkan ekonomi kreatif bagi rumah tangga nelayan, agar perekonomian mereka terus berjalan meskipun tidak turun ke laut di musim gelombang tinggi," katanya.
Sehingga pengembangan ekonomi kreatif bagi rumah tangga nelayan menjadi alternatif dalam meningkatkan ekonomi dan daya saing nelayan, kata Zumyati.
Ke depannya inovasi nelayan setidaknya harus mampu mengembangkan teknologi alat produksi dan produk-produk hasil inovasi. Disamping itu, juga harus ada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan pasar, peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan dengan pihak lain, serta pengembangan manajemen risiko.
"Tetapi, hingga saat ini belum banyak masyarakat nelayan yang melakukan pengolahan hasil tangkapan mereka dengan baik. Padahal dengan pengolahan yang baik, maka bisa memberikan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi peningkatan keluarga nelayan, serta memberikan nilai tambah bagi produk tangkapan itu sendiri," katanya.
Zumyati menambahkan, ada beberapa contoh inovasi yang dapat dikembangkan oleh nelayan, seperti mengembangkan wisata nelayan, kerajinan tangan dan sebagainya guna meningkatkan penghasilan di luar dari hasil tangkap di laut.
Sementara itu, Plt Kadis Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro menyatakan, bantuan cadangan beras diberikan kepada sebanyak 75 KK atau sebanyak 290 jiwa dengan jumlah beras sebanyak 1.635 kilogram atau masing-masing KK mendapat bantuan beras 400 gram/hari selama 14 hari, dan maksimal lima jiwa/KK.
Adapun kelompok nelayan yang mendapat bantuan beras, yakni Kelompok Usaha Bersama (KUB) Lancang Kuning sebanyak 15 KK, kemudian KUB Cahaya Pelangi 14 KK, KUB Putra Banjar 15 KK, KUB Karya Suci 18 KK, dan KUB Cipta Mandiri 13 KK.
Bintoro menambahkan, pemberian bantuan beras tersebut mengacu pada Permen Menteri Sosial No. 20/2012 tentang Prosedur dan Mekanisme Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk Penanganan Tanggap Darurat, dan Surat Dirjen Perikanan Tangkap No. 263/DPT.5/TU.210.05/I/2012 tanggal 11 Januari 2012 tentang Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah Tanggap Darurat Akibat Cuaca Buruk.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017