Ketapang (Antara Kalbar) - Harga cabai di sejumlah pasar di Ketapang, Kalimantan Barat, hingga pekan kedua Februari 2017 masih tinggi di kisaran Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogramnya.

Menurut salah seorang pedagang, Rizkia, masih tingginya harga cabai karena pemasok menjual dengan harga antara Rp110  ribu hingga Rp115 ribu per kilogram.

Selain itu, Rizkia juga mengatakan, stok cabai saat ini sangat sedikit. Kendati masih tinggi, Rizkia mengaku tetap masih banyak warga yang membeli. Bahkan, diakuinya ada yang membeli dalam jumlah banyak ketika stok cabai yang dipasok dari Kota Pontiank dan Pulau Jawa, tiba.

"Justru lebih cepat lakunya, karena barangnya sedikit, tapi kalo sedang murah, bahkan para petani cabai pun datang langsung ke pasar menjual," ujarnya.

Sementara itu Ilham, warga Desa Tanjung Pasar Ketapang yang juga penjual sayur keliling, mengatakan tingginya harga cabai tak memengaruhi hasil jualannya.

"Tidak sepi, dan tidak ada juga yang mengeluhkan," ujarnya. Tak hanya di Tanjung Pasar tempatnya tinggal, harga cabai di di beberapa kecamatan di Ketapang  juga masih tinggi, yakni Rp120 ribuhingga Rp130 ribu per kilogram.

Namun, harga tersebut sudah lebih rendah dari beberapa pekan sebelumnya, yang mencapai Rp150 ribu per kilogram.Dirinya juga mengatakan, tingginya harga cabai karena stok yang minim.

"Hukum ekonomi sudah seperti itu. Ketika barang yang dibutuhkan sedikit, harga pun melonjak yang penting barangnya ada harga berapapun pasti dibeli," ujarnya.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017