Purwakarta (Antara Kalbar) - Dua jembatan di Kabupaten Purwakarta, Jawa
Barat, mengalami kerusakan akibat sering dilintasi kendaraan bertonasi
tinggi menyusul pengalihan arus lalu lintas selama perbaikan jembatan
Cisomang Tol Cipularang.
"Kerusakan jembatan jalan ini berbahaya, karena dengan adanya pengalihan arus, sangat banyak kendaraan yang melintas," kata Nizar, salah seorang warga setempat, di Purwakarta, Selasa.
Dua jembatan yang mengalami kerusakan tersebut, ialah Jembatan Cilalawi di Kecamatan Sukatani dan Jembatan Ciganea di Kecamatan Jatiluhur.
Tingkat kerusakannya terjadi di Jembatan Cigane yang di antaranya terus mengelupasnya aspal di jembatan itu. Terlihat pula pengelupasan aspal dan bagian sisi jembatan yang sudah terlihat bagian rangkanya.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku sudah sering menerima laporan warganya terkait dengan kerusakan dua jembatan tersebut.
Akan tetapi, katanya, tanggung jawab perawatan atau pemeliharaan jembatan atas berbagai jenis kerusakan itu, pemerintah pusat.
"Memang kendaraan yang melintas tambah banyak akibat adanya pengalihan arus Tol Cipularang. Setiap hari kendaraan yang melintas meningkat, ditambah tonasenya besar, kalau dibiarkan, Purwakarta bisa lumpuh, masyarakat sudah banyak yang lapor," katanya.
Sebagai solusi alternatif, ia meminta gerbang tol darurat yang berlokasi di Desa Sawit, Kecamatan Darangdan bisa segera dibuka dan difungsikan.
"Rencana gerbang tol daruratnya harus segera direalisasikan, sambil menunggu pembangunan simpang susun di Kecamatan Sukatani," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kerusakan jembatan jalan ini berbahaya, karena dengan adanya pengalihan arus, sangat banyak kendaraan yang melintas," kata Nizar, salah seorang warga setempat, di Purwakarta, Selasa.
Dua jembatan yang mengalami kerusakan tersebut, ialah Jembatan Cilalawi di Kecamatan Sukatani dan Jembatan Ciganea di Kecamatan Jatiluhur.
Tingkat kerusakannya terjadi di Jembatan Cigane yang di antaranya terus mengelupasnya aspal di jembatan itu. Terlihat pula pengelupasan aspal dan bagian sisi jembatan yang sudah terlihat bagian rangkanya.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku sudah sering menerima laporan warganya terkait dengan kerusakan dua jembatan tersebut.
Akan tetapi, katanya, tanggung jawab perawatan atau pemeliharaan jembatan atas berbagai jenis kerusakan itu, pemerintah pusat.
"Memang kendaraan yang melintas tambah banyak akibat adanya pengalihan arus Tol Cipularang. Setiap hari kendaraan yang melintas meningkat, ditambah tonasenya besar, kalau dibiarkan, Purwakarta bisa lumpuh, masyarakat sudah banyak yang lapor," katanya.
Sebagai solusi alternatif, ia meminta gerbang tol darurat yang berlokasi di Desa Sawit, Kecamatan Darangdan bisa segera dibuka dan difungsikan.
"Rencana gerbang tol daruratnya harus segera direalisasikan, sambil menunggu pembangunan simpang susun di Kecamatan Sukatani," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017